Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengajak para seniman se-Sumatera untuk melestarikan tari tradisional sehingga tidak punah digerus zaman.
Saat membuka Pameran dan Pagelaran Seni se-Sumatera (PPSS) ke-18 yang diikuti para seniman dari 10 provinsi di Pulau Sumatera, Gubenur mengapresiasi kesenian wayang kulit dari Pulau Jawa yang tetap eksis hingga kini.
"Pameran dan pagelaran seni ini harus terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang untuk melestarikan seni dan budaya di Pulau Sumatera secara khusus," kata Gubernur dalam sambutannya membuka PPSS 2015 yang digelar di Kota Bengkulu pada 9 hingga 11 November 2015.
Menurut Gubernur, PPSS menjadi ajang untuk melestarikan kesenian-kesenian yang semakin jarang ditampilkan di hadapan publik.
Khusus di Bengkulu kata dia, ada tarian yang semakin jarang dibawakan para penari yakni tari selendang.
"Kalau dulu penari selendang ini bisa mengikat lawannya sampai tidak berkutik, tari ini sudah lama tidak ditampilkan," ucapnya.
Tari selendang yang mengandung unsur mistik yang sering dibawakan penari tempo dulu menurut Gubernur dapat dikreasikan sehingga tari tersebut tetap dapat diterima masyarakat.
Unsur mistis kata dia dapat ditinggalkan tapi tidak menghilangkan tarian yang menjadi bagian dari budaya warga Bengkulu tersebut.
"Seni tari itu merupakan warisan para nenek moyang yang memiliki pesan tersendiri bagi kita karena itu perlu dilestarikan," ujarnya.
Ketua Forum Kepala Taman Budaya se-Sumatera, Muarsi saat menyampaikan sambutannya mengatakan bahwa Bengkulu memiliki peran penting dalam pembentukan PPSS pada 18 tahun silam.
"Bengkulu merupakan penyelenggara PPSS pertama karena saat itu Taman Budaya Bengkulu adalah yang terbaik di Sumatera," tuturnya.
Penyelenggaraan PPSS menurut dia akan tetap dilanjutkan meski sejumlah daerah di Pulau Sumatera belum memiliki Taman Budaya.
Keberadaan Taman Budaya dan PPSS menurut Muarsi menjadi salah satu media strategis untuk melestarikan kesenian dan budaya yang ada di Sumatera secara khusus.
"Melestarikan kesenian dan budaya berarti mempertahankan jati diri kita sebagai bangsa," imbuhnya.
Selain menampilkan tari-tarian yang mewakili 10 provinsi di Pulau Sumatera, PPSS juga menggelar pameran seni rupa yang diikuti puluhan perupa Sumatera.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan rapat koordinasi kepala Taman Budaya se-Sumatera, sekaligus menentukan daerah yang menjadi tuan rumah PPSS ke-19 pada 2016.***4***
Gubernur: Tari tradisional jangan sampai punah
Selasa, 10 November 2015 16:03 WIB 2414