Mukomuko (Antara) - Sebagian petani di Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mulai mengintegrasikan tanaman kelapa sawitnya dengan kolam ikan lele dan nila, sebagai usaha sampingannya.
"Mayoritas petani di wilayah ini menanam tanaman kelapa sawit. Kini petani mulai membuat kolam ikan dan menanam sayuran dalam lahan perkebunan kelapa sawit," kata petani dari Kecamatan Penarik Rustam di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan, tujuan petani membuat kolam ikan dan menanam sayuran di kebun sawit agar dapat menjadi usaha sampingan untuk menambah penghasilan selain menjual panen buah sawit.
Sehingga, katanya, di saat harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit rendah sekarang, petani masih punya alternatif lain dengan menjual ikan dan sayuran.
"Berkolam ikan dan menanam sayuran itu cepat panen dalam waktu sebulan sudah bisa dijual ke pasar," ujarnya.
Dia mengatakan, petani sawit di wilayah itu tidak begitu terpengaruh dengan petani di Kecamatan XIV Koto, V Koto, dan Lubuk pinang yang mengalihfungsikan tanaman kelapa sawitnya menjadi sawah.
Karena, katanya, sebelumnya petani di wilayahnya sudah pernah menanam padi tetapi tanaman tersebut gagal panen karena ketiadaan sarana irigasi teknis untuk mengairi lahan di wilayah itu.
Selain itu, lanjutnya, mayoritas padi sawah petani di wilayahnya diserang hama sehingga sejak saat itu petani di wilayahnya tidak mau lagi menanam padi.
Sejak saat itu, katanya, petani menanam tanaman kelapa sawit di lahannya.
Menurut dia, meskipun harga TBS sawit rendah namun petani masih bisa punya usaha sampingan kolam ikan dan sayuran dalam lahan perkebunan kelapa sawit. ***3***