Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu menilai program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) TNI dapat menjadi salah satu cara dalam mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa.
"Bentuk kebersamaan ini merupakan implementasi dari sinergi yang positif dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan bangsa," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Rabu.
Beberapa permasalahan yang dapat diatasi dengan kegiatan TMMD TNI, menurut Gubernur Rohidin seperti menyiapkan dan memperbaiki infrastruktur, begitu juga dengan upaya mengakselerasi program pemerintah daerah yang sangat dibutuhkan masyarakat.
"Sehingga, nantinya (lewat program TMMD ini) dapat meningkatkan kesejahteraan bersama," ucap Gubernur Rohidin.
Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 tahun 2024 digelar di Kabupaten Rejang Lebong, dipusatkan di Desa Belumai 1 dan 2, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong.
TMMD ke-121 ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada Rabu, 24 Juli 2024. Kegiatan TMMD resmi dimulai dengan penyematan pita dan penyerahan alat kerja kepada perwakilan satgas TMMD TNI-POLRI dan masyarakat.
Gubernur Rohidin menyampaikan bahwa selama lebih kurang satu bulan ke depan, dari 24 Juli hingga 22 Agustus 2024, para prajurit, pemerintah daerah, dan seluruh komponen masyarakat akan bekerja sama dengan semangat kebersamaan dan gotong royong untuk menyukseskan program TMMD ke-121.
Gubernur Rohidin juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak dan elemen masyarakat yang terlibat dalam mendukung secara moril dan materiil.
"Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan elemen masyarakat yang terlibat dalam mendukung secara moril dan materiil," ucapnya.
Menurut dia, TMMD Reguler ke-121 tahun 2024 dengan tema "Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah" sangatlah dibutuhkan, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah pedesaan, termasuk wilayah di Kabupaten Rejang Lebong.
"Pada TMMD ke-121 ini terdapat sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur, antara lain pembangunan sarana transportasi berupa pembukaan badan jalan dan pembuatan plat deker, yang sangat bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, juga terdapat sasaran non-fisik berupa penyuluhan masyarakat oleh instansi terkait. Pembangunan non-fisik tersebut sangat dibutuhkan guna memperkokoh jiwa dan semangat nasionalisme masyarakat dalam menangkal berbagai ancaman disintegrasi bangsa.*