Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan provinsi yang selama ini bergantung pada pertanian dan perkebunan, kini direncanakan akan beralih pada bentuk kemaritiman yang memanfaatkan sumber daya laut.
"Banyak warga kita yang tersangkut kasus hukum karena dianggap perambah, mulai sekarang masa depan Bengkulu di samudera," kata dia di Bengkulu, Selasa.
Petani yang bergantung pada perkebunan semakin terdesak, lahan pertanian, kata gubernur, semakin sempit dan sudah bersentuhan dengan hutan lindung, sementara sumber daya yang ada di laut belum dimaksimalkan.
"Selama ini PDRB Bengkulu mayoritas dari pertanian, sudah saatnya bikin petani tertarik untuk ke pantai," katanya.
Provinsi Bengkulu memiliki laut yang luas yang terbentang sepanjang 525 kilometer, dan diyakini mampu membuat masyarakat setempat bisa berada diatas garis kesejahteraan.
"Kita bisa bangun industri galangan kapal, industri pelayaran, pengelolaan hasil tangkap, serta budidaya kemaritiman," kata Ridwan.
Selain itu, Bengkulu berpotensi menjadi akses tol laut untuk Pulau Sumatera di bagian barat mengingat jalur laut bagian timur Sumatera sudah semakin padat.
"Jadi dengan sumber daya seperti itu, tidak salah kalau kita menyebut Bengkulu diproyeksikan sebagai poros maritim Indonesia," ujarnya.
Namun untuk merealisasikan rencana itu, menurut gubernur, yang paling utama dilakukan yakni harus mendapat respon yang positif dari masyarakat.
"Tidak mudah untuk mengubah pola pikir, contohnya petani belum tentu mau jadi nelayan, oleh sebab itu kita fokus saat ini pada pembangunan kultur maritim masyarakat," kata Ridwan menambahkan. ***1***
Gubernur: Bengkulu beralih dari pertanian ke maritim
Rabu, 13 April 2016 2:40 WIB 1788