Usulan tersebut dilakukan guna memastikan ketersediaan logistik makanan dan perlengkapan darurat yang dibutuhkan saat proses penanggulangan tersedia jika terjadi bencana.
"Buffer stock itu seperti kebutuhan pangan seperti beras, mi instan serta kebutuhan perlengkapan yang akan diberikan ke warga yang terdampak bencana," kata Kepala BPBD Kota Bengkulu Will Hopi di Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan bahwa dana Rp700 juta akan diusulkan saat ini tengah di bahas oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu untuk dimasukkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025.
Untuk itu, dirinya berharap agar usulan ketersediaan pangan tersebut dapat ditingkatkan dan menjadi skala prioritas.
"Dalam menanggulangi bencana ini butuh anggaran yang sudah kita usulkan. Apalagi potensi bencana di awal tahun mendatang perlu kita persiapkan salah satunya memastikan anggaran ini tersedia," ujar dia.
Sebab, terang Will, menjelang proses peralihan cuaca dari kemarau ke musim penghujan berpotensi terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, gempa hingga musibah kebakaran.
Oleh karena itu, BPBD Kota Bengkulu memastikan ketersediaan cadangan persediaan bantuan untuk menghadapi bencana di wilayah tersebut tercukupi hingga akhir 2024.
Untuk stok bantuan yang tercukupi hingga akhir 2024 terdiri dari cadangan makanan seperti beras, mie instan, sarden, selimut, bahan material bangunan dan lainnya.
Selain itu, kondisi cadangan persediaan bantuan di gudang BPBD Kota Bengkulu juga dalam kondisi baik, seperti tidak ada yang kadaluarsa karena didistribusikan secara berkala.
Dengan ketersediaan buffer stok yang cukup hingga akhir tahun, dapat membantu masyarakat Kota Bengkulu saat menghadapi bencana alam dan bencana sosial, seperti kebakaran, banjir dan lain-lain.