Wulan mengatakan proyek SiFIBER tidak hanya sebagai solusi teknis tetapi program ini juga melibatkan masyarakat setempat melalui penyuluhan dan pelatihan pembuatan alat penyaring air. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya air bersih dan cara merawat alat penyaring agar tetap berfungsi optimal.
"Tim berharap upaya ini bisa menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam menjaga kualitas air yang mereka gunakan," kata dia.
Baca juga: Kualitas udara Jakarta semakin membaik dan masuk kategori sedang
Baca juga: DLH Bengkulu tegur perusahaan yang diduga sebabkan polusi udara
Inisiatif pengabdian masyarakat ini tak lepas dari dukungan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang memberikan pendanaan untuk pengembangan teknologi ini. Dukungan ini memungkinkan tim untuk melakukan riset dan implementasi langsung di lapangan.
Diharapkan, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, program ini dapat menjadi model yang menginspirasi dan membantu daerah-daerah lain di Indonesia dalam menghadapi permasalahan serupa, memberikan dampak nyata bagi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.