Operasi pasar Bengkulu sediakan dua ton daging

Bengkulu (Antara) - Badan Urusan Logistik Divre Provinsi Bengkulu menyediakan dua ton daging sapi untuk didistribusikan ke masyarakat melalui operasi pasar.

Kepala Bulog Divre Bengkulu Imran Rasydy Abdullah di Bengkulu, Jumat, mengatakan operasi pasar untuk daging tersebut diharapkan mampu menjaga kestabilan harga di pasaran.

"Kita potong dua ekor sapi setiap akhir pekan selama Ramadhan, dua ekor tersebut sekitar 500 kilogram," kata dia.

Operasi pasar ini kata dia hendaknya dipahami seluruh pihak sebagai langkah untuk menjaga harga bukan menganggap Bulog ikut serta sebagai pelaku ekonomi.

Di Bengkulu, harga daging dalam tiga tahun terakhir berada diatas Rp100 ribu, dengan operasi pasar Bulog Bengkulu bukan menargetkan harga Rp80 ribu per kilogram seperti harga yang ditargetkan pemerintah, tetapi operasi pasar itu lebih manyasar target menjaga harga tidak naik lagi dari harga pasar saat ini.

Selain itu, Bulog Bengkulu mengajak masyarakat untuk ikut disersifikasi bahan makanan. Dengan penganekaragaman bahan makanan kata dia dapat menjaga sediaan dan stabilitas harga di pasaran.

"Seperti daging, harganya tinggi, tetapi itu bisa saja digantikan dengan lauk lain seperti ikan dan ayam," ucapnya.

Badan Urusan Logistik Divre Provinsi Bengkulu telah menyiapkan stok untuk tiga komoditas penting yang dianggap akan mengalami kenaikan signifikan pada Ramadhan 1437 Hijriah untuk menjaga stabilitas harga.

Tiga stok yang akan disalurkan melalui operasi pasar tersebut yakni Bawang merah, daging sapi serta beras. Untuk komoditas beras, Bulog Divre Bengkulu sudah mulai menggelar operasi pasar sejak 6 Juni 2016 atau 1 Ramadhan 1437 hijriah.

"Kalau bawang merah, kemarin (9/10) sudah mulai kita gelar dan sapi setiap akhir pekan selama Ramadhan," kata Imran.

Di Bengkulu harga daging sapi berkisar Rp130--140 ribu per kilogram. Salah seorang pedagang daging, Ardy mengatakan harga tersebut sudah berlangsung dari 2015 lalu.

"Memang harga sapinya yang mahal, jadi daging juga ikut mahal, kemungkinan sebelum lebaran bisa saja naik, tapi kami belum bisa di harga berapa," ujarnya.***3***