Hadirnya Jessica Wongso di TikTok tidak hanya menarik perhatian karena popularitasnya di masa lalu, tetapi juga karena transformasinya yang kini tampil sebagai individu kreatif di media sosial. Banyak warganet mengomentari bagaimana Jessica mencoba beradaptasi dengan dunia digital setelah beberapa tahun tidak aktif menggunakan smartphone.
"Baru bikin TikTok syok banget langsung centang biru," ujar @Lauraqhalisy**. Salah satu video cover lagu Jessica bahkan berhasil mengumpulkan lebih dari 26 ribu likes hanya dalam beberapa jam setelah diunggah.
Langkah Jessica untuk aktif di media sosial, terutama TikTok, menjadi fenomena tersendiri. Setelah melewati masa-masa sulit dalam hidupnya, Jessica kini berusaha menunjukkan sisi kreatif dan positif dirinya kepada dunia. Dalam video-videonya, ia menampilkan aktivitas sehari-hari yang sederhana namun tetap menarik perhatian banyak orang.
Dengan akun yang sudah terverifikasi dan terus berkembang, kehadiran Jessica Wongso di TikTok kemungkinan besar akan terus menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet Indonesia.
Kilas Balik Jessica Wongso: Dari Kasus Kopi Sianida hingga Bebas Bersyarat
Jessica Wongso pertama kali dikenal publik setelah terlibat dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin, yang meninggal dunia setelah meminum kopi yang diduga mengandung sianida di sebuah kafe di Jakarta pada Januari 2016. Kasus ini menjadi fenomena besar, menghiasi berbagai media dan menciptakan polemik di kalangan masyarakat serta ahli hukum.
Baca juga: Jessica Kumala Wongso bebas dari penjara
Baca juga: Kuasa hukum sebut Jessica bakal ajukan PK
Jessica dituduh sebagai pelaku utama dalam kasus ini, dengan berbagai bukti dan analisis yang diperdebatkan di pengadilan. Pada Oktober 2016, Jessica akhirnya dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Vonis ini diiringi pro dan kontra, mengingat banyak pihak merasa bahwa kasus ini penuh dengan ketidakpastian bukti.
Masa di Balik Jeruji Besi
Selama menjalani masa hukuman di Lapas Perempuan Tangerang, Jessica disebut sebagai tahanan yang patuh dan kooperatif. Ia jarang muncul di hadapan publik setelah kasusnya selesai, namun kabar mengenai kesehariannya di penjara tetap menarik perhatian banyak orang.
Jessica juga diketahui aktif dalam berbagai kegiatan di dalam lapas, seperti mengikuti pelatihan keterampilan dan program rehabilitasi. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia juga menunjukkan minat dalam seni dan musik selama masa hukumannya.