Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, terus melakukan sejumlah upaya untuk menekan penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV), salah satunya melakukan pemeriksaan kesehatan di lokalisasi secara berkala.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Jumat, menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan sebab Kota Bengkulu menjadi salah satu daerah yang kasus HIV tinggi se Indonesia.
"Untuk pemeriksaan di lokalisasi terus dilakukan di wilayah puskesmas tersebut. Namun, yang jadi masalah bukan hanya di lokalisasi tapi orang yang tidak memeriksakan kesehatannya," ujar dia.
Berdasarkan data yang diterima, sejak Januari hingga Desember 2024 bahwa kasus HIV di Kota Bengkulu mencapai 131 kasus, dan akan terus meningkat sebab penyakit tersebut belum ada obatnya dan hanya ada obat untuk mencegah.
"Untuk kasus HIV di Kota Bengkulu cukup tinggi di Indonesia untuk itu kami terus melakukan imbauan agar masyarakat yang terinfeksi virus HIV agar rutin mengkonsumsi obat," katanya.
Kemudian, Dinas Kesehatan juga juga terus melakukan sosialisasi terkait pemahaman dan edukasi terkait bahayanya penyakit HIV melalui puskesmas di Kota Bengkulu.
Pihaknya juga meminta agar masyarakat memperbaiki pemahaman beragama dan lingkungan agar terhindar dari perilaku yang menyimpang sehingga merugikan diri sendiri.
"Saya imbau kepada masyarakat untuk setia dengan pasangan, sebab penyakit HIV menyerang para penjahat kelamin dan pengguna narkoba. Jika masyarakat agamanya baik, dan lingkungan baik maka untuk perilaku selingkuh, menggunakan jasa wanita tuna susila dan sebagainya berkurang," sebut dia.
Dia meminta tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga sekitar untuk mengawasi lingkungan sekitar agar tindakan penyalahgunaan narkoba dan seks bebas tidak ada di sekitarnya agar penyebaran penyakit HIV berkurang di Kota Bengkulu.*