Bengkulu (ANTARA) - Kehidupan Fanny Kondoh, seorang wanita muda asal Indonesia, berubah drastis setelah kepergian suaminya, Hajime Kondoh, yang akrab disapa Papa Udon. Menikah dengan pria Jepang yang berusia 52 tahun dan memiliki perbedaan usia 25 tahun dengannya, Fanny kini harus menjalani kehidupan sebagai janda muda dalam kondisi hamil enam bulan.
Dalam podcast Denny Sumargo pada Rabu (19/2/2025), Fanny mengungkapkan bahwa sang suami telah menyiapkan nama untuk anak mereka sebelum meninggal dunia.
"Dia sampai sudah siapin nama buat anak ini, namanya Kazuki. Artinya ketenangan dan kebahagiaan buat seluruh orang," ujar Fanny.
Kisah Cinta yang Menguras Emosi
Hubungan Fanny dan Hajime sempat mengundang perhatian masyarakat karena perbedaan usia mereka yang cukup jauh. Meski begitu, Fanny membuktikan bahwa cinta tidak mengenal batasan.
"Sebelum Papa Udon wafat, dia sempat mengucapkan ‘I love you’ ke aku, Bang," lanjutnya.
Namun, kebahagiaan yang mereka bangun harus berakhir lebih cepat dari yang dibayangkan. Papa Udon, yang awalnya tampak sehat, tiba-tiba didiagnosis mengidap penyakit langka dan dalam waktu singkat meninggal dunia.
Kepergian sang suami menjadi pukulan berat bagi Fanny, yang kini harus menghadapi kehidupan sebagai ibu tunggal di tengah kesedihan yang mendalam.
Dukungan dari Warganet
Kisah haru Fanny pun menyentuh hati banyak orang. Warganet berbondong-bondong memberikan dukungan dan doa untuknya di media sosial.
"Aku tidak kenal sama sekali dengan perempuan ini, tapi demi Allah saya mendoakan yang terbaik untukmu, Fanny Kondoh, dan bayimu. Ceritamu sangat menguras emosi dan air mata, cocok untuk dijadikan film. Terima kasih atas kisahnya, Mbak Fanny," tulis salah satu warganet.
Kini, Fanny memilih untuk fokus pada kehamilannya dan mencari ketenangan sebelum memulai babak baru sebagai ibu yang mandiri. Para penggemar dan pendukungnya pun berharap ia dapat melewati masa sulit ini dengan penuh kekuatan.