Mukomuko (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyiapkan tiga program dalam upaya penanggulangan bencana alam di daerah ini.
"Dari tiga program penanggulangan bencana di daerah, satu program sudah selesai, yakni penyusunan dokumen rencana kontinjensi bencana alam gempa bumi dan tsunami," kata Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah di Mukomuko, Senin.
Dia mengatakan pada tahun 2024 pihaknya telah menyelesaikan penyusunan dokumen rencana kontinjensi sebagai pedoman dalam penanganan darurat bencana alam gempa bumi dan tsunami dengan cepat dan tepat.
Pemerintah daerah menyusun dokumen rencana kontinjensi tersebut khusus untuk bencana alam gempa bumi dan tsunami dan upaya penanggulangannya.
Kemudian, Pemerintah Kabupaten Mukomuko tahun 2025 kembali melanjutkan kegiatannya di bidang penanggulangan bencana, yakni program penyusunan dokumen kajian risiko bencana.
Anggaran untuk penyusunan dokumen kajian risiko bencana di Kabupaten Mukomuko tahun 2025 sebesar Rp300 juta bersumber dari dana alokasi umum (DAU).
Dengan anggaran sebesar itu, kata dia, instansinya berencana mengambil peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) untuk menyusun dokumen kajian risiko bencana.
"Di UGM itu ada akademisi khusus bidang kebencanaan dan selama ini mereka sudah biasa melakukan penyusunan dokumen kebencanaan di sejumlah daerah di Indonesia," ujarnya.
Dia mengatakan program yang terakhir adalah penyusunan rencana penanggulangan bencana yang bertujuan untuk mengaplikasikan hasil kajian di dalam dua program sebelumnya.
Menurutnya, dua program sebelumnya sebatas memetakan wilayah mana saja yang yang rawan bencana alam, serta memetakan bencana alam yang paling dominan di daerah itu.
Selanjutnya, kata dia, di dalam penyusunan rencana penanggulangan bencana ini apa saja upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah termasuk sarana dan prasarana penunjang kegiatan penanggulangan bencana alam.