Bagi umat Kristiani, Yesus adalah Raja semesta alam, bukan dalam pengertian kekuasaan duniawi, melainkan sebagai Pencipta dan Penebus. Teologi Katolik mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia (Yoh. 1:1-3; Kol 1:15-17), melalui-Nya segala sesuatu diciptakan dan di dalam Dia segala sesuatu beroleh kehidupan.
Beberapa hari kemudian, umat Kristiani merayakan inti dari karya Penebusan melalui Tri Hari Paskah, yang meliputi Misa Sore Perjamuan Terakhir pada Kamis Putih, Jumat Agung, dan Vigili Paskah hingga Minggu Paskah. Rangkaian perayaan selama tiga hari ini memperingati penyaliban, pemakaman, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Paskah memiliki kaitan erat dengan seruan cinta kepada sesama dan pelestarian alam. Momen ini sangat tepat untuk memperkuat semangat cinta kemanusiaan dan pelestarian lingkungan hidup.
Paskah menegaskan kembali kasih Allah yang universal bagi seluruh umat manusia dan ciptaan, serta menjadi momen pemulihan hubungan yang rusak akibat dosa.
Kebangkitan Kristus mengajarkan bahwa kasih Allah melampaui batas-batas kemanusiaan, menunjukkan solidaritas-Nya dengan penderitaan manusia, dan menjanjikan kehidupan baru. Hal ini mendorong umat Kristiani untuk mencintai sesama dengan tulus, memperjuangkan keadilan, dan membela kaum lemah, kecil, dan miskin.
Bagi umat Kristiani, alam semesta adalah ciptaan Allah yang harus dijaga dan dihormati. Kebangkitan Kristus membawa pesan pemulihan bagi seluruh ciptaan. Oleh karena itu, umat Kristiani dipanggil untuk merawat lingkungan sebagai bagian dari iman mereka, menyadari bahwa manusia memiliki tanggung jawab ekologis untuk memelihara ciptaan Allah.
Seruan aksi nyata
Refleksi teologis atas Paskah mendorong suatu gerakan nyata. Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), melalui materi pendalaman dan Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2025, mengajak umat Katolik untuk menggali spiritualitas inkarnasi, melihat realitas kemanusiaan dan krisis iklim dengan hati seperti Yesus, dan berkomitmen pada aksi nyata bagi kemanusiaan dan pelestarian lingkungan.
