Dalam rangka dies natalis Magupala (Mahasiswa Keguruan dan Ilmu pendidikan Pecinta Alam) Universitas Bengkulu yang ke-3, mereka suksese melakukan pelatihan panjat tebing tingkat nasional pada 8-11 Desember 2016.
Ketua Pelaksana, Ronaldo Wijaya, baru-baru ini menyebutkan peserta pelatihan itu sebanyak 59 orang yang berasal dari Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Kepahyang, Seluma, dan Lubuk Linggau (Sumatera Selatan).
Peserat berasal dari berbagai kalangan seperti sekolah, mahasiswa, pecinta alam dan masyarakat umum.
Instruktur dari pelatihan ini berasal dari Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (Setyo Dibyo Purnomo, Rahmat Sofyang, dan Chesar Pramasta) dan Basarnas Provinsi Bengkulu (Rahmat Arif Erfian Hadinata dan Fanni Satria Maryadi).
Pelatihan panjat tebing raflesia ini dibuka langsung oleh pejabat Dispora Kabupaten Bengkulu Tengah.
Pelatihan panjat tebing ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sebagai seorang pemanjat yang mengutamakan cara memanjat yang benar dan pemanjatan yang aman, serta mengembangkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Bukit kandis yang merupakan ikon Kabupaten Bengkulu Tengah yang diharapkan dapat dijaga keberadaannya karena batu dari bukit kandis ini sering digali oleh penambang batu.
Salah satu instruktur, Setyo Dibyo Purnomo mengatakan Bukit Kandis merupakan lokasi yang sangat potensial untuk latihan panjat tebing sangat bagus sekali. "Siapa lagi yang akan memanfaatkan dan memelihara aset yang ada di sini kalau bukan kita para pemanjat tebing. Dan lokasi ini sangat layak untuk pelatihan tingkat dasar dan lanjutan," katanya.
Untuk memeriahkan dies natalis Magupala Unib, sebelumnya juga telah dilaksanakan kegiatan donor darah, donasi pendidikan, dan ditutup dengan penanaman pohon di sekitar Bukit Kandis.*