Mukomuko (Antara) - Sebagian petani di desa terpencil di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terpaksa menjual tandan buah segar kelapa sawitnya dengan harga sebesar Rp1.000, padahal di tingkat pabrik Rp1.830 per kilogram.
"Petani yang menjual buah sawit seharga Rp1.000 per kg itu dari Desa Sido Mulyo dan Sendang Mulyo, Kecamatan Penarik," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Wahyu Hidayat, di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, petani terpaksa menjual buah sawit dengan harga serendah itu karena tingginya biaya operasional kendaraan untuk mengangkut buah sawitnya dari kebun petani tersebut ke pabrik.
Ia menyebutkan, hampir mayoritas jalan menuju lahan perkebunan perkebunan petani berstatus tanah. Bahkan ada beberapa lahan perkebunan sawit yang belum ada jalannya.
Dengan kondisi jalan seperti itu, katanya, sehingga para pedagang pengumpul hanya sanggup membeli buah sawit petani dengan harga sebesar Rp1.000 per kg.
"Habis biaya operasional saja untuk tidak ada jalan," ujarnya.
Sementara itu, katanya, para petani yang memiliki lahan perkebunan sawit yang berada diluar atau dekat kecamatan menjual sawit berkisar Rp1.500-Rp1.600 per kg, atau berkurang dari Rp200 per kg dari harga sawit pada tingkat pabrik sebesar Rp1.830 per kg karena untuk biaya operasional.
Ia mengatakan, salah satu solusi untuk meningkatkan harga jual buah sawit milik petani di wilayah terpencil itu adalah dengan cara membangun jalan produksi perkebunan.
"Tahun ini kita membangun sebanyak 10 ruas jalan produksi perkebunan sawit," ujarnya.***3***
Desa Terpencil Mukomuko Jual Sawit Dengan Harga Rendah
Sabtu, 21 Januari 2017 21:32 WIB 2313