Bengkulu (Antara) - PT Pertamina meminta pengusaha Kuliner di Provinsi Bengkulu agar tidak menggunakan elpiji tiga kilogram bersubsidi untuk kepentingan usaha.
Sales Executive LPG Rayon Jambi dan Bengkulu PT. Pertamina Parrama Ramadhan Amyjaya, di Bengkulu, Senin, menyebutkan, masih ada sejumlah pengusaha kuliner menggunakan elpiji yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu itu.
"Bahkan kita sudah tulis di tabung `Hanya untuk orang miskin`, juga dalam berbagai bahasa daerah kita tulis untuk mengingatkan," kata dia.
Namun kesadaran para pengusaha, kata Parrama masih tergolong rendah, mereka menganggap elpiji yang jamak dikenal dengan gas tabung melon itu, dinilai akan memberi keuntungan lebih sebab mampu menekan biaya produksi.
Demi menekan penyalahgunaan elpiji bersubsidi tersebut, Pertamina sudah berupaya mengontrol peredaran lewat sistem distribusi tingkat pangkalan dan pedagang pengecer.
"Tetapi tidak cukup hanya itu, kita butuh peran pemerintah daerah yang punya wewenang di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota untuk ikut andil," kata dia lagi.
Pemda diharapkan menerbitkan surat edaran larangan penggunaan elpiji bersubsidi bagi kalangan masyarakat mampu serta pengusaha termasuk industri kuliner.
"Beberapa waktu yang lalu Kota Bengkulu dan tiga kabupaten lain di Provinsi Bengkulu sudah menerbitkan edaran larangan untuk PNS, kita ingin ada juga edaran untuk pengusaha kuliner," ucapnya.
Salah satu penyebab kelangkaan elpiji tiga kilogram selama ini, lanjut Parrama, yakni disebabkan penggunanya tidak tepat sasaran. Kuota elpiji bersubsidi juga dinikmati oleh masyarakat mampu.***3***
Pengusaha Kuliner Jangan Gunakan LPG Bersubsidi
Senin, 13 Februari 2017 14:17 WIB 1490