Jakarta (ANTARA) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengunjungi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA dalam rangka menggencarkan asistensi keamanan siber untuk perusahaan media.
Ketua Tim TIK Media Logistik Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Media, dan Transportasi BSSN Nanang mengatakan keamanan siber di Indonesia tidak bisa hanya dilakukan sendirian sehingga perlu dukungan media.
Baca juga: ANTARA, menjaga kemurnian DNA media pejuang
“Kalau hanya BSSN yang bekerja akan sangat berat karena penyerang itu menyerang ke seluruh. Kita tidak bisa hanya mengamankan satu sektor, jadi kita harus amankan seluruh sektor,” kata Nanang di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Rabu.
Menurut Nanang, pihaknya juga telah menjajaki kerja sama dengan sejumlah asosiasi media massa. Dengan kerja sama itu, BSSN berharap perusahaan media dapat meningkatkan kesadaran dalam hal keamanan sandi dan siber.
Asistensi keamanan siber untuk media disebut selaras dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber.
Baca juga: Tiga pewarta LKBN Antara raih KSAU Awards 2025
Dalam pertemuan bersama ANTARA, BSSN membeberkan bahwa perusahaan media tidak terlepas dari serangan siber. Terlebih, mayoritas media massa menggunakan situs web sebagai medium penyiaran informasi kepada masyarakat.
Pada periode Januari hingga pertengahan April 2025, BSSN mencatat setidaknya terdapat 116 anomali yang menyerang sektor media. Mayoritas serangannya ialah aktivitas malware, trojan, serta akses tidak sah dan penyalahgunaan informasi.
“Ada upaya untuk mencoba masuk ke dalam sistem dan ada upaya untuk membocorkan atau mengambil alih akses sistem sehingga bisa mengambil informasi lebih lanjut,” tuturnya.
Serangan siber, kata Nanang, dapat mengganggu layanan dan merusak citra perusahaan media. Oleh sebab itu, BSSN memandang kewaspadaan dan kesiapsiagaan media dalam hal keamanan siber perlu digencarkan.
Baca juga: Suara Indonesia: Jalan baru ANTARA, RRI dan TVRI
Usai berbincang dengan ANTARA, Nanang menilai sistem informasi dan teknologi (IT) kantor berita milik negara itu tergolong baik. Menurut dia, ANTARA memiliki keamanan siber yang cukup matang.
“Sistem IT ANTARA saya mungkin acungi jempol, ya, karena untuk di sektor media, ANTARA itu cukup matang. Kalau dari percakapan tadi, dilihat dari nilai kematangannya bisa paling tidak 3, bahkan mungkin sampai 4 dari skala 5,” ucapnya.