Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kota Bengkulu segera menyiapkan petugas penjaga pantai yang akan ditempatkan di destinasi wisata Pantai Panjang, Pantai Tapak Paderi, dan Pantai Zakat.
Sekretaris Daerah Bengkulu Marjon di Bengkulu, Kamis, menyebutkan wisata pantai setempat memiliki lokasi-lokasi berbahaya jika dijadikan sebagai tempat berenang.
"Saat ini kami sedang analisa karena untuk menyediakan penjaga pantai tentu membutuhkan anggaran untuk gaji mereka," kata dia.
Kalau hanya mengandalkan papan peringatan larangan berenang, lanjut Marjon, dirasa kurang efektif untuk menekan potensi kecelakaan pengunjung seperti tenggelam terbawa ombak.
"Kadang tidak semua yang berminat atau menyempatkan untuk melihat serta membaca peringatan yang telah dipasang, dan umur pakainya juga tidak lama, jadi memang perlu penjaga pantai," kata dia.
Sudah beberapa kali wisatawan tewas tenggelam di destinasi wisata Pantai Panjang, kejadian terakhir pada Sabtu, 4 Maret 2017. Wisatawan asal Amerika bernama Timothy Allen Adams tewas tergulung ombak di Pantai Panjang saat berenang.
Adams ditemukan Sabtu malam oleh tim SAR gabungan yang mencari sejak sore, atau beberapa jam setelah dinyatakan hilang tenggelam.
Pria yang diketahui berusia 36 tahun itu, sebelumnya berenang di destinasi wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu sekira pukul 14.00 WIB bersama empat rekannya yang juga berkebangsaan Amerika.
Kondisi laut di Pantai Panjang memang terkenal berbahaya karena topografi pantai yang memiliki palung. Pengunjung yang berenang kadang tidak menyadari bahwa mereka ternyata sudah berada di batas bibir pantai yang landai dengan palung.
Pemerintah setempat telah memberikan tanda larangan untuk berenang di pantai tersebut. Bagi wisatawan yang ingin berenang diarahkan ke destinasi Pantai Zakat yang berada sekitar satu kilometer, terletak berdampingan dengan Pantai Panjang.
Pemkot Bengkulu Segera Siapkan Penjaga Pantai
Kamis, 9 Maret 2017 17:45 WIB 2039