Hal tersebut dilakukan guna mencapai target investasi di Kota Bengkulu yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat pada 2024 sebesar Rp3,5 miliar.
Kepala DPMPTSP Kota Bengkulu Irsan Setiawan di Bengkulu, Minggu menyebutkan bahwa dengan dilakukannya guna mempermudah para investor untuk memahami peluang investasi di Kota Bengkulu tanpa perlu melakukan kunjungan langsung.
"Dengan adanya peta potensi investasi ini, kami harapkan calon investor dapat memperoleh gambaran jelas tentang potensi sektor-sektor unggulan di Bengkulu," ujar dia.
Untuk 12 OPD yang memiliki peranan penting dalam sektor ekonomi Bengkulu yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud).
Kemudian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), dan Dinas Pariwisata (Dispar) dan dinas lainnya di Kota Bengkulu.
"Dengan keterlibatan OPD-OPD ini sangat krusial karena mereka memiliki potensi investasi yang berbeda-beda dan bisa menarik berbagai jenis investor," katanya.
Oleh karena itu, Irsan berharap agar peta potensi investasi digital tersebut dapat mempermudah proses perizinan dan penyediaan informasi secara real-time atau nyata.
Sehingga para investor dapat melakukan analisis awal tentang keuntungan dan tantangan investasi di Bengkulu melalui platform digital yang interaktif.
Sementara itu, dengan dilakukan pengembangan terhadap peta investasi guna mempercepat pembangunan di sektor-sektor strategis yang selama ini mungkin belum optimal dalam menyerap investasi, agar dapat mendorong kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengelola sumber daya yang ada.
"Langkah ini dilakukan sebagai terobosan dalam menciptakan iklim investasi yang transparan dan ramah bagi investor. Pemerintah Kota Bengkulu berharap peta investasi ini tidak hanya menarik investor lokal, tetapi juga investor dari luar negeri yang memiliki minat pada sektor-sektor unggulan di Bengkulu," jelas Irsan.
Oleh sebab itu, DPMPTSP terus melakukan pembaruan data dan informasi dalam peta potensi investasi ini seiring perkembangan kebutuhan dan tren investasi agar para investor dapat memperoleh data terbaru mengenai perkembangan di masing-masing sektor.
Diketahui, realisasi investasi di wilayah tersebut hingga triwulan kedua atau sejak Januari hingga Juni 2024 mencapai Rp579,36 miliar dari target yang ditentukan yaitu Rp3,5 triliun.