Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melalui Baznas Tanggap Bencana (BTB) Provinsi Bengkulu mendirikan posko bencana dan layanan dapur umum untuk menyediakan makanan siap saji bagi masyarakat terdampak gempa Bengkulu.
Sebanyak delapan personel BTB Bengkulu yang dilengkapi satu mobil rescue langsung bergerak sejak hari pertama kejadian untuk menyisir titik-titik terdampak serta mengidentifikasi kebutuhan mendesak masyarakat.
Baca juga: Kepala BNPB apresiasi penanganan cepat daerah usai gempa di Bengkulu
"Dapur umum dan distribusi makanan adalah bagian penting dari fase tanggap darurat yang kami jalankan secara terkoordinasi dengan pemerintah daerah," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Saidah menekankan akses terhadap makanan dan kebutuhan dasar menjadi hal paling mendesak dan kehadiran Baznas diharapkan dapat mengurangi beban para penyintas di hari-hari awal pascabencana.
"Baznas terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan berkomitmen memberikan respons yang cepat, tepat, dan terukur terhadap kebutuhan masyarakat terdampak," ujarnya.
Baca juga: BNPB: Presiden instruksikan penanganan maksimal pasca-gempa Bengkulu
Saidah mengatakan Baznas juga tengah menyiapkan bantuan lanjutan sesuai kebutuhan di lapangan, termasuk kemungkinan pembangunan hunian sementara dan perbaikan rumah terdampak jika diperlukan.
Ia juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa warga Bengkulu. Saidah berharap bantuan yang disalurkan oleh Baznas ini dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak dalam menghadapi kondisi darurat ini.
"Baznas hadir untuk memberikan perlindungan dan dukungan kepada masyarakat di saat-saat paling sulit. Ini adalah komitmen Baznas dalam menjalankan amanah umat serta memastikan bahwa setiap bantuan yang disalurkan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh warga yang terdampak bencana," jelas Saidah Sakwan.
Diketahui, gempa bumi yang terjadi di Kota Bengkulu pada Jumat (23/5) menyebabkan banyak rumah warga rusak dan memaksa sebagian dari mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Baca juga: Gubernur Bengkulu: Pembangunan rumah korban gempa sebulan rampung
Kondisi ini mengakibatkan kerugian material yang cukup besar dan menyulitkan warga dalam mengakses berbagai kebutuhan dasar, terutama pangan.
Berdasarkan data terkini, terdapat 155 bangunan yang mengalami kerusakan, dengan rincian kerusakan berat, sedang, hingga ringan. Dari jumlah tersebut, 42 rumah mengalami rusak berat dan harus dirobohkan.
Meski tidak ada korban jiwa akibat gempa, satu orang dilaporkan meninggal karena serangan jantung yang tidak berkaitan langsung dengan bencana.
