Bengkulu (Antara) - Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mengajak seluruh aparatur sipil negara setempat untuk tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi dan beralih pada produk non subsidi.
"Sudah jelas elpiji 3 kg itu diperuntukkan bagi warga miskin, jadi jangan mengambil hak saudara kita, jangan menjadikan diri sendiri di posisi miskin, diijabah Allah gimana?," kata dia di Bengkulu, Rabu.
Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa menggunakan produk elpiji 12Kg atau versi terjangkau, yakni elpiji 5,5 kg. Ketersediaan di pasaran juga berlimpah dan tidak akan terjadi kelangkaan.
"Akibat masyarakat mampu ikut menggunakan yang 3 Kg nanti juga akan menjadi beban kuota dan bisa terjadi kelangkaan," kata dia.
Seperti beberapa waktu belakang terjadi kelangkaan elpiji 3 kg, masyarakat di Kota Bengkulu harus mengantre di pangkalan untuk mendapatkannya. Jika terlambat mengantre maka masyarakat akan mendapatkan komoditas tersebut.
Sementara itu, Communication & Relations Pertamina Sumbagsel Siti Rachmi Indahsari menyebutkan bahwa tidak ada pengurangan kuota elpiji 3kg untuk Kota Bengkulu.
Per hari kuota elpiji yang biasa disebut masyarakat dengan gas tabung melon ini didistribusikan ke Kota Bengkulu sebanyak 8.960 tabung.
"Bahkan untuk Kota Bengkulu kita berikan penambahan fluktuatif sebanyak 8.400 tabung," kata dia.
Penggunaan tidak tepat untuk komoditas elpiji 3 kg bersubsidi juga ditengarai membuat konsumsi meningkat dan berdampak pada kelangkaan.
Seperti penggunaan untuk unit usaha, rumah makan atau kuliner lainnya. Begitu juga masyarakat mampu juga ikut menggunakannya, sementara elpiji bersubsidi ini sesungguhnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
"Bagi masyarakat mampu ataupun unit usaha kita mengajak agar beralih pada elpiji 5,5 kilogram. Pertamina telah memberikan produk pilihan yang lebih aman, yaitu bright gas dengan tabung berkatup ganda. Masyarakat cerdas tentu akan memilih produk yang lebih berkualitas," ujarnya.
Pertamina juga menghimbau jika masyarakat menemukan tindakan kecurangan terhadap produk elpiji bersubsidi agar segera melaporkan ke contact center Pertamina 1.500.000 atau email pcc@pertamina.com. ***1***