Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Komisi Pemilihan Umum Kota Bengkulu, Minggu, menggelar deklarasi mewujudkan kampanye damai sebagai rangkaian pada tahapan Pemilihan Kepala Daerah 2018.
Ketua KPU Kota Bengkulu Darlinsyah di Bengkulu, mengatakan deklarasi ini diikuti seluruh kandidat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.
"Semua pihak yang terlibat kampanye harus menolak berbagai bentuk kampanye dengan muatan negatif seperti isu SARA, hoaks, dan politik uang," kata dia.
Berbagai kampanye bermuatan negatif tersebut, lanjut dia, sangat membahayakan stabilitas keamanan dan ketertiban daerah sebab isu-isu itu sangat sensitif sebagai penyebab gesekan antarkelompok masyarakat.
Para pasangan calon, tim pemenangan, simpatisan dan partai politik seharusnya bertanggungjawab besar dalam memberikan edukasi politik kepada masyarakat dengan mempertontonkan pertarungan yang berkualitas serta sportif.
Sementara, Penjabat Wali Kota Bengkulu Budiman Ismaun meminta seluruh aspek masyarakat untuk saling menjaga stabilitas keamanan daerah, sebab pertikaian hanya akan menguras energi yang sangat besar.
"Tidak hanya energi, tetapi bisa menimbulkan kerugian materi yang besar juga dan menyebabkan kemunduran di berbagai aspek yang ada di Kota Bengkulu," katanya.
KPU Kota Bengkulu pada 12 Februari 2018 telah menetapkan empat pasang calon yang maju yakni, nomor urut satu, calon independen David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi menggandeng Ahmad Zarkasi yang diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.
Wali kota petahana Helmi Hasan berpasangan dengan Dedy Wahyudi di nomor urut tiga diusulkan oleh PAN, Gerindra dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda-Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.