Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, sulit mendapatkan gas elpiji ukuran 3 killogram (kg), sejak sepekan belakangan.
"Tadi saya sudah suruh tukang ojek untuk membeli gas ukuran 3 kg, tapi sudah keliling ke mana-mana tidak dapat. Biasanya mudah, dan paling tinggi dijual oleh pemilik warung Rp22.000 sampai Rp23.000 per tabung," kata Mariyani (43) pedagang makanan di Dwi Tunggal, Curup, Senin.
Sejauh ini dirinya belum mengetahui mengapa gas bersubsidi di daerah tersebut mulai sulit didapatkan, padahal sebelum hari raya Idul Adha lalu masih bisa didapatkan di warung-warung dalam berbagai kecamatan di Rejang Lebong.
Untuk mendapatkan gas 3 kg ini, ia terpaksa berkeliling dari warung ke warung dan mendapatkannya dengan harga jual sudah mengalami kenaikan hingga mencapai Rp27.000 per tabung.
Sementara itu hal yang sama juga hal yang sama juga diutarakan oleh Sumirah (50) warga Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, dan berharap keberadaan gas ini bisa mereka dapatkan dengan mudah seperti sebelumnya.
"Kami berharap penjualan gas ini bisa kami dapatkan dengan mudah, kalau sulit seperti ini tentunya akan menyulitkan warga yang masih memakai gas 3 kg ini," ujarnya.
Sumirah mengaku, selain kesulitan mendapatkan gas melon itu juga mengeluhkan kenaikan harga jual yang dipatok oleh pengecer gas hingga mencapai Rp30.000 per tabung, pada hal hari biasa paling tinggi di jual pengecer Rp22.000.
Sementara itu, pihak Disperindagkop dan UKM Rejang Lebong, saat ini belum bisa berkomentar mengingat pengawasan penjualan gas bersubsidi itu sekarang berada di Disperindag Provinsi Bengkulu.
Gas 3 kg mulai langka, masyarakat Rejang Lebong kebingungan
Selasa, 28 Agustus 2018 10:13 WIB 1278