Banyumas (ANTARA Bengkulu) - Penganut Islam Aboge (Alif Rebo Wage, red) di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah, akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriah pada 20 Agustus 2012.
"Berdasarkan penghitungan yang dilakukan para sesepuh Aboge, kami akan berlebaran pada Senin (20/8)," kata seorang penganut Islam Aboge, Teguh (26) di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, Sabtu.
Ia mengatakan tidak mengetahui secara pasti cara penghitungan yang dilakukan para sesepuh Islam Aboge untuk menentukan 1 Syawal.
Kendati demikian, menurut dia, ibadah puasa Ramadhan yang dijalani oleh penganut Islam Aboge selalu genap 30 hari.
"Jadi, meskipun awal puasa kami bersamaan dengan keputusan pemerintah, yakni 21 Juli, belum tentu Lebaran-nya bersamaan karena kami selalu menggenapkan puasa selama 30 hari," katanya.
Sementara itu, sesepuh Islam Aboge di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, Kiai Maksudi mengatakan, penganut Islam Aboge memiliki dasar perhitungan yang telah disepakati bersama.
Bahkan berdasarkan perhitungan tersebut, kata dia, dapat diketahui kapan jatuhnya 1 Ramadhan tahun berikutnya.
"Kalau memang bersamaan dengan pemerintah, itu secara kebetulan, karena kami punya dasar penghitungan sendiri," katanya.
Sebelumnya, sesepuh Islam Aboge di Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Kiai Santibi mengatakan, penganut Islam Aboge meyakini jika sekarang merupakan tahun Wawu dengan 1 Muharam atau 1 Sura (hari pertama di bulan pertama kalender Hijriah maupun Jawa, red.) jatuh pada hari Senin dan pasaran pertamanya Kliwon, sehingga muncul hitungan Waninwon yang berarti Wawu Senin Kliwon.
Menurut dia, hitungan Waninwon tersebut menjadi patokan dalam sejumlah penanggalan termasuk penentuan awal Ramadhan dan 1 Syawal berdasarkan rumusan yang telah diyakini penganut Islam Aboge sejak ratusan tahun silam.
Penganut Islam Aboge meyakini bahwa dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim, Awal, Za, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.
Hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).
Hari dan pasaran pertama pada tahun berjalan ini menjadi patokan penentuan penanggalan berdasarkan rumusan yang berlaku bagi penganut Islam Aboge, misalnya Sanemro untuk menentukan awal Ramadhan dan Waljiro untuk menentukan 1 Syawal.
Oleh karena sekarang tahun Wawu, kata Santibi, patokan Waninwon (Wawu Senin Kliwon) diturunkan pada rumusan Sanemro (Pasa Enem Loro), yakni awal puasa Ramadhan jatuh pada hari keenam dengan pasaran kedua sehingga muncul Sabtu Manis atau Sabtu Legi.
"Hari pertama tahun Wawu jatuh pada Senin sehingga hari keenamnya adalah Sabtu. Pasaran pertama tahun Wawu jatuh pada Kliwon, sehingga pasaran keduanya pada Manis atau Legi," kata dia yang didampingi cucunya, Susanto.
Berdasarkan patokan Waninwon tersebut, kata dia, dapat diketahui bahwa 1 Syawal akan jatuh pada Senin Manis, 20 Agustus 2012, karena mengacu para rumusan Waljiro (Syawal Siji Loro), yakni 1 Syawal jatuh pada hari pertama (Senin) dan pasaran kedua (Manis/Legi).
Hingga saat ini di Kabupaten Banyumas terdapat ratusan penganut Islam Aboge yang tersebar di sejumlah desa antara lain Desa Cibangkong (Kecamatan Pekuncen), Desa Kracak (Ajibarang), dan Desa Cikakak (Wangon) serta di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga.
Konon, perhitungan yang dipakai aliran Aboge telah digunakan para wali sejak abad ke-14 dan disebarluaskan oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning berasal dari Pajang. (ANT)