Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Belasan petugas agen bus dan pedagang di Terminal Tipe A Simpang Nangka, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, melakukan protes atas pemutusan listrik di kawasan itu.
Protes belasan pengelola loket bus AKAP dan pedagang ini terjadi Rabu siang, dengan jalan mendatangi kantor Terminal Tipe A Simpang Nangka, guna menentang kebijakan kepala terminal yang memutuskan aliran listrik ke loket-loket dan kios pedagang setempat.
"Kami sudah puluhan tahun membuka loket di sini, tapi baru dua hari inilah listriknya diputus. Kalau tanpa penerangan ini bukan terminal namanya, selain itu juga menyulitkan kami yang membuka usaha di sini," ujar Eddi Podomoro, koordinator loket bus dan pedagang di Terminal Simpang Nangka.
Adanya pemutusan listrik di terminal tersebut kata dia, sangat disesalkan selain tidak ada sosialisasi juga akan mematikan terminal itu sendiri, dan akan membuat terminal daerah tersebut tidak layak karena tanpa penerangan yang memadai.
Untuk itu dia bersama dengan agen lainnya maupun pedagang mengancam akan keluar dari terminal jika pihak pengelola tetap memutuskan aliran listrik ke loket maupun kios-kios pedagang. Mereka akan membuka loket di luar terminal, sehingga terminal itu nantinya tidak akan berfungsi lagi.
"Dalam setahun itu paling kami bisa mendapatkan uang satu bulan saja yakni saat mendekati lebaran Idul Fitri, selebihnya terminal ini sepi. Banyak travel dan angkutan perdesaan yang tidak lagi masuk ke terminal ini, jadi kalau listriknya juga diputus maka kami akan pergi saja dari sini," ujarnya.
Sementara itu Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Simpang Nangka, Arrozi El Fakhri menjelaskan saat ini pengelolaan itu sudah diambil alih pihak Kementerian Perhubungan, bukan lagi dikelola Pemkab Rejang Lebong, sehingga aliran listrik ke loket dan kios pedagang bukan lagi tanggungjawab mereka.
"Dalam setahun ini listrik itu masih kami bayarkan, kalau dalam aturannya bukan jadi tanggung jawab kami lagi. Apalagi penempatan kios dagang dan loket itu sendiri tidak dipungut biaya," katanya.
Kendati demikian, pihaknya akan kembali menyambungkan listrik ke kios serta agen-agen bus di Terminal Tipe A Simpang Nangka dengan alasan untuk menghindari keributan dan berencana menggantinya dengan memasang KWH meter masing-masing sehingga yang menunggu loket akan membayar iuran listriknya sendiri-sendiri bukan pengelola terminal.
Agen bus-pedagang Rejang Lebong protes pemutusan listrik
Rabu, 17 Oktober 2018 21:16 WIB 2239