Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu mengusulkan 40 desa di Kabupaten Seluma akan menerima bantuan modal usaha pertanian yang disebut modal desa dari APBD 2013.
"Sesuai permintaan para petani di sejumlah desa yang kami temui saat menggelar jaring aspirasi atau reses di Kabupaten Seluma, bantuan modal ini sangat dibutuhkan," kata Anggota DPRD dari daerah pemilihan Kabupaten Seluma, Salehan di Bengkulu, Selasa.
Bantuan modal usaha pertanian kata dia untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitas petani di 40 desa di Kabupaten Seluma.
"Selain untuk usaha pertanian, bantuan berupa bibit sapi unggul juga menjadi program lain untuk meningkatkan kesejahteraan peternak," tambahnya.
Masyarakat kurang mampu juga akan mendapat bantuan perbaikan rumah layak huni, termasuk rumah-rumah nelayan miskin di pesisir.
Khusus di daerah pemilihan asalnya di Kabupaten Seluma, Salehan mengatakan jenis usaha pertanian yang dominan adalah perkebunan sawit dan karet serta tanaman pangan yakni padi.
Perbaikan jalan ke sentra produksi pertanian hampir menjadi keluhan seluruh warga yang ditemui saat masa reses. Jalan yang menghubungkan desa dengan kebun atau jalan dan jembatan antardesa juga sangat dibutuhkan petani di daerah itu.
"Masih banyak petani yang terpaksa memanggul hasil pertanian dari kebun menuju desa karena jalan belum ada, sehingga alat transportasi yang ada tidak bisa digunakan," katanya menjelaskan.
Perbaikan jalan sentra produksi juga menjadi keluhan dari masyarakat petani di sejumlah kabupaten lainnya, termasuk Kabupaten Kepahiang dan Mukomuko. Anggota DPRD dari daerah pemilihan Kabupaten Mukomuko Burhandari menambahkan selain jalan sentra produksi petani mengeluhkan kondisi infrastruktur irigasi yang tidak dapat berfungsi.
"Ada delapan desa yang warganya mengeluhkan kondisi jaringan irigasi yang tidak berfungsi sehingga petani tidak dapat mengoptimalkan areal persawahan," katanya. Hasil jaring aspirasi yang mengeluhkan kondisi jaringan irigasi tersebut yakni di Kecamatan Selagan Raya, Air Dikit dan Penarik, di Kabupaten Mukomuko.
Politisi PKS ini menilai sebagian kasus alih fungsi areal persawahan menjadi lahan tanaman perkebunan akibat buruknya infrastruktur pertanian, terutama irigasi. "Untuk wilayah Mukomuko data terakhir menyebutkan hampir 40 persen areal persawahan sudah berganti tanamannya menjadi sawit," katanya.(rni)