Jakarta (ANTARA Bengkulu) - Indonesia dan Jepang telah menyepakati proyek pembangunan infrastruktur kawasan Jabodetabek melalui program "Metropolitan Priority Areas" (MPA) senilai Rp410 triliun.
"Kami sudah menyepakati proyek investasi senilai Rp410 triliun yang akan dibiayai 55 persen oleh swasta dan 45 persen kombinasi antara 'Public-Private Partnership', APBN, dan pembiayaan melalui skema 'loan'," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dalam acara "4th Indonesia-Japan Joint Economic Forum", Selasa.
Kesepakatan itu dihasilkan dalam pertemuan "The Third Steering Committee Meeting" antara Indonesia-Jepang yag berlangsung di Tokyo pada Selasa (9/10) dan membahas tentang Program Metropolitan Priority Areas (MPA) dalam hal investasi industri.
Hatta mewakili Indonesia bersama Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu serta sejumlah pejabat dari berbagai kementerian, KADIN dan pelaku usaha dari Tanah Air.
Sementara Jepang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba dan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Yukio Edano serta sejumlah pejabat dan pelaku usaha dari negara itu.
"Dalam pertemuan itu diidentifikasi akan ada 45 proyek yang diharapkan rampung pada 2020," katanya.
Proyek akan berjalan seiring dengan pelaksanaan empat tujuan pengembangan MPA yakni pengembangan lingkungan perkotaan yang lebih baik, pertumbuhan baru subkoridor, "multiple gateway", dan pengembangan "low-carbon" energi yang diharapkan terealisasi pada 2030 di kawasan Metropolitan Jakarta.
Menteri Luar Negeri Jepang, Koichiro Gemba kepada wartawan mengatakan, Jepang mengestimasikan melalui masterplan yang telah disusun bersama bahwa melalui ODA (Japan's Official Development Assistance) dan bantuan asing lainnya akan mendanai sekitar Rp125 triliun.
"Kami perkirakan sekitar Rp125 triliun atau 1 triliun Yen dalam 10 tahun ke depan," paparnya.
Jepang juga masih membuka kemungkinan untuk menambah dana tersebut jika ada permintaan tambahan dari pemerintah Indonesia.
Pertemuan itu mengidentifikasi setidaknya akan ada lima proyek besar MPA yakni konstruksi MRT, pengembangan pelabuhan baru skala internasional di Cilamaya, perluasan Bandara Soekarno-Hatta, pengembangan klaster penelitian baru, dan pengembangan sistem saluran air limbah di Jakarta. (ant)