Bengkulu (ANTARA) - Para pemancing ikan di pintu alur masuk Pelabuhan Pulau Baai mendokumentasikan zeekor penyu mati dan terdampar di batuan dekat Lentera Merah, Pulau Baai, Bengkulu.
“Kemarin sore kami sedang maning dekat lentera merah, ada bangkai penyu, bagian kepala sudah membusuk,” kata Arif, warga yang mendokumentasikan bangkai penyu di bebatuan dekat Lentera Merah, Jumat.
Baca juga: BKSDA Bengkulu-Lampung kirim sampel empat penyu ke laboratorium
Baca juga: Kanopi : Usut sembilan penyu mati dekat PLTUB Bengkulu
Penemuan bangkai penyu ini menambah daftar jumlah penyu yang ditemukan mati dalam dua bulan terakhir menjadi 10 ekor.
Sehari sebelumnya, petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung menemukan dan mengangkut empat ekor penyu mati dari Pantai Teluk Sepang, dekat salurån pembuangan air bahang PLTU batu bara.
Bagian organ dalam penyu tersebut telah diambil untuk diteliti di laboratorium guna mengetahui kandungan unsur kimia dalam tubuh spesies langka yang dilindungi Undang-Undang tersebut.
Baca juga: Petugas BKSDA Bengkulu akan bedah 4 penyu mati dekat PLTU
Baca juga: Empat penyu mati dekat saluran limbah PLTUb Bengkulu
Sementara dari catatan Yayasan Kanopi Hijau Indonesia atau Kanopi Bengkulu sejak 10 November penemuan bangkai penyu terjadi di Pantai Teluk Sepang.
“Secara beruntun penyu mati di mana kejadian ini menurut nelayan tidak pernah terjadi sebelumnya,” kata Juru Kampanye Energi Kanopi Bengkulu, Olan Sahayu.
Sementara dari sisi pemilik proyek PLTU batu bara Teluk Sepang menyebut bahwa kematian biota laut tersebut tidak disebabkan oleh operasi pembangkit tersebut.
Penyu ke-10 mati ditemukan dekat Lentera Merah Bengkulu
Jumat, 6 Desember 2019 13:05 WIB 6020