Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, hingga kini masih kekurangan bidan desa untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.
"Kami akan mengupayakan memenuhi kekurangan puluhan bidan untuk ditempatkan di desa saat ada nanti formasi penerimaan calon pegawai
negeri sipil (CPNS), maupun pegawai tidak tetap (PTT) yang
pembiyaannya dibantu pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Edy Rosdy, Kamis.
Selain berusaha agar setiap
desa memiliki bidan, instansi itu menekankan semua bidan yang bertugas
di desa lebih maksimal menjalankan kewajibannya memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
"Yang paling penting bidan
harus maksimal memberikan pelayanan dasar kesehatan kepada masyarakat di
desa, sehingga derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Mukomuko ke
depan semakin baik," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya terus
berupaya untuk mengatasi kekurangan tenaga medis di daerah itu, karena
hal ini telah masuk dalam RPJMD Kabupaten Mukomuko.
Untuk
mendukung tugas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, bidan desa dalam
menjalankan tugas dibantu oleh tenaga medis puskesmas. Demikian pula
dalam penyedian obat-obatan, dan alat kesehatan lainnya.
"Bidan
di desa dalam menjalankan tugas selalu berkoordinasi dengan puskesmas
terdekat agar semua kebutuhan serta kekurangan obat-obatan bisa
diterpenuhi dengan baik sehingga tugasnya di desa tidak terhambat,"
ujarnya.
Dinas kesehatan juga mengupayakan setiap tahun semua desa memiliki minimal satu bidan agar pelayanan dasar kesehatan kepada masyarakat dapat terpenuhi dengan baik
"Kami terus berupaya setiap tahun untuk melakukan penambahan tenaga bidan di daerah ini, karena hal ini telah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) bidang kesehatan dengan target hingga 2015," katanya.
Saat ini jumlah bidan di Kabupaten Mukomumo tercatat sebanyak 200 orang. Mereka ditugaskan di 133 dari 152 desa dan kelurahan, sedangkan sisanya di rumah sakit umum, puskesmas, dan dinas kesehatan setempat.(ANT/FTO*I016)
Mukomuko kekurangan bidan desa
Kamis, 19 Januari 2012 9:23 WIB 4935