Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Lembaga nonpemerintah Yayasan Pusat Pendidikan dan Pemberdayaan Untuk Perempuan dan Anak Bengkulu mendesak pihak kepolisian untuk mengusut kasus dugaan perdagangan perempuan yang masih marak terjadi di Kota Bengkulu.
"Kasus terakhir yang kami pantau adalah dugaan perdagangan perempuan yang melibatkan salah seorang mantan pejabat daerah yang digerebek warga di salah satu hotel," kada Direktur Yayasan Pusat Pendidikan dan Pemberdayaan Untuk Perempuan dan Anak (PUPA) Susi Handayani di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan tertangkapnya seorang mantan pejabat daerah yang diduga melakukan transaksi seksual dengan seorang anak perempuan di bawah umur, mengindikasikan kasus dugaan perdagangan perempuan.
Pihak kepolisian kata dia, dapat mengungkap kasus kejahatan tersebut melalui kasus penggerebekan mantan pejabat itu.
"Penggerebekan mantan pejabat itu mengindikasikan menjamurnya perdagangan anak, terutama perempuan, polisi bisa mengusut jaringan yang lebih besar lewat kasus ini," tambahnya.
Data Yayasan PUPA hingga November 2012, terdapat tujuh kasus perdagangan anak dan perempuan yang terjadi di daerah itu. Meski jumlahnya kecil atau hanya menyumbang 3,39 persen terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan namun, kasus ini tetap harus diusut dan dibongkar pelakunya.
"Karena semakin mengkhawatirkan dimana korban-korbannya adalah anak-anak perempuan di bawah umur," ujarnya. Susi mengatakan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dalam kurun Januari hingga Desember 2012 yang ditangani Yayasan PUPA mencapai 206 kasus.
Rinciannya kasus kekerasan dalam rumah tangga sebanyak 72 kasus atau 34,95 persen, kekerasan dalam berpacaran sebanyak 38 kasus atau 18 persen, kasus perkosaan sebanyak 36 kasus atau 17,4 persen.
Selanjutnya pencabulan 21 kasus atau 10,19 persen, incest sebanyak 19 kasus atau 9,2 persen, pelecehan seksual 13 kasus atau 6,3 persen, dan perdagangan anak 7 kasus atau 3,39 persen. (ANTARA)
Pupa Bengkulu desak polisi usut perdagangan perempuan
Kamis, 27 Desember 2012 14:15 WIB 1636
.....Penggerebekan mantan pejabat itu mengindikasikan menjamurnya perdagangan anak, terutama perempuan, polisi bisa mengusut jaringan yang lebih besar lewat kasus ini.....