Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Perseroan Terbatas (PT) Pelindo II Bengkulu melakukan pengerukan berkala untuk mempertahankan kedalaman alur 10 low waters spring (LWS) sehingga kapal berbobot besar dapat masuk ke kolam pelabuhan.
"Kami melakukan pemeliharaan dengan pengerukan sekali tiga bulan sehingga kedalaman alur yang saat ini mencapai 10 LWS dapat dipertahankan," kata Manajer Operasional PT Pelindo II Bengkulu Muhammad Amin di Bengkulu, Selasa.
Kedalaman alur saat ini, kata dia, dapat dilalui kapal besar berbobot 25 ribu ton yang sebagian besar mengakut batu bara.
Aktivitas di pelabuhan juga semakin meningkat dengan naiknya jumlah kapal yang masuk ke kolam pelabuhan.
"Saat alur dangkal hanya ada 100 kapal yang keluar dan masuk kolam pelabuhan. Saat ini, sudah mencapai 300 unit kapal," ujarnya.
Terkait dengan ekspor minyak sawit mentah atau "Crude Palm Oil" (CPO) yang tidak bertransaksi lewat Pelabuhan Pelindo, dia menegaskan bahwa hal itu sama sekali bukan masalah pendangkalan alur.
"Hanya ada pengiriman domestik seperti CPO milik PT Sandabi Indah Lestari dan PT Bio Nusantara yang dikirim ke Jakarta. Ekspor langsung dari Pelabuhan Pulau Baai tidak ada," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kendala utama adalah volume yang tidak terpenuhi oleh pengusaha pengolah CPO.
"Kami sudah pernah tawarkan ekspor 5.000 ton saja, tetapi tidak terpenuhi," katanya.
Penyebab lainnya, kata dia, tidak adanya asosiasi bagi perusahaan perkebunan sawit atau pengusaha pengolah CPO di Provinsi Bengkulu.
Pelindo II, kata dia, sudah pernah mengusulkan sistim "join kargo", namun belum mendapat tanggapan dari pengusaha.
Saat ini, lanjut dia, hanya ada dua perusahaan pengolah CPO yang mengirim lewat Pelabuhan Pulau Baai. Itu pun wilayah domestik, yakni PT Sandabi Indah Lestari dan PT Bio Nusatara.
Perusahaan lainnya mengirim ke provinsi tetangga baik lewat jalur darat maupun laut, seperti PT Agricinal yang mengirim CPO ke Lampung melalui pelabuhan mereka sendiri di Seblat. Kemudian, PT Agro Muko mengirim ke Padang, kemungkinan besar lewat darat. (T.KR-RNI/D007)