Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu merencanakan setiap kecamatan di daerah itu memiliki unit pengolahan produk unggulan "tortila" sendiri agar fasilitas itu bisa mendorong kelompok tani setempat bekerja lebih maksimal.
"Setiap kecamatan kedepan mestinya punya gedung sendiri untuk tempat unit pengolahan produk unggulan "tortila" dengan begitu ada kerja kelompok," kata Bupati Mukomuko Ichwan Yunus di Mukomuko, Rabu.
Menurut dia, tidak mungkin produk unggulan "tortila" yang berorientasi pada bisnis itu terus menerus mengandalkan pemerintah setempat dan organisasi pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK).
Sudah saatnya produk unggulan "tortila" yang diciptakan dan telah dipasarkan itu diberikan kepada pihak ketiga dan masyarakat agar mereka punya kesempatan mengembangkan sebagai sebuah bisnis yang menguntungkan.
"Tidak mungkin selamanya unit finishing "tortila" di rumah dinas bupati, tetapi tahun ini disiapkan dana dalam anggaran pendapatan belanja daerah untuk membangun gedung khusus finishing "tortila"," kata dia menambahkan.
Selain itu, katanya, semua desa saat ini juga perlu memiliki unit procesing sendiri agar bahan baku dari desa sebelum dijual untuk diolah menjadi "tortila" bisa dikemas dengan bersih dan higienis.
Menurut dia, pengawasan kebersihan "tortila" dari instansi terkait saat ini masih sangat kurang padahal produk unggulan ini dibuat agar memenuhi unsur higienis dan diakui kebersihannya memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Ini tugas dari dinas kesehatan setempat untuk memantau agar produk unggulan bersih dan higienis agar memenuhi SNI," kata dia menambahkan.
Begitu juga dengan pemasaran dan promosi produk unggulan hingga saat ini belum maksimal dilaksanakan dan dikerjakan oleh dinas perindustrian, pedagangan, koperasi, dan usaha kecil menengah setempat.
"Jangan hanya kami dan PKK saja yang peduli tetapi pejabat seharusnya ikut peduli jika ingin produk unggulan ini memberikan manfaat bagi daerah ini khususnya untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Selanjutnya, ia berpesan kepada camat agar mendatangi kelompok wanita yang tengah memproses karena masukan dari mereka sangat dibutuhkan demi sempurnanya upaya pemerintah mengangkat icon produk unggulan tortila.
Bagi kepala desa agar mendorong warga masyarakat untuk terus menerus memperluas tanaman yang bisa menjadi bahan baku produk unggulan.
Selanjutnya, menurut dia, setiap desa sebaiknya mengembangkan satu jenis tanaman untuk bahan baku produk unggulan dengan begitu bahan tersebut lebih banyak tersedia dia desa mereka. (adv/FTO)