Jakarta, (Antara Jakarta) - Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara Akhmad Kusaeni menyampaikan terima kasih kepada pihak keamanan Mesir yang telah membebaskan Munawar Saman Makyanie, wartawan Antara, yang ditangkap saat meliput bentrok massa dengan aparat di Kairo saat demo "Hari Kemarahan" 16 Agustus 2013.
"Namun kami tetap minta jaminan keamanan atas Munawar karena isterinya di Tangerang sangat trauma khawatir suaminya ditangkap lagi saat menjalankan tugasnya," katanya di Jakarta, Kamis.
Kusaeni sudah menyampaikan permintaan perlindungan atas Munawar dalam sebuah pertemuan dengan Dubes Mesir Baha Dessouki dan memperoleh jaminan dari pemerintah yang berkuasa di Mesir.
Kepada Dubes Mesir itu, Kusaeni mengatakan Kepala Biro Antara Kairo Munawar Saman Makyanie bukan hanya mata dan telinga bagi Antara, tapi juga mata dan telinga pembaca Indonesia yang haus akan informasi terkini dan akurat mengenai situasi terakhir Mesir.
Munawar aktif memberikan laporan perkembangan Mesir dari perspektif kepentingan pembaca Indonesia dan langkah-langkah KBRI seperti rencana evakuasi WNI dan kegiatan mahasiswa Yang belajar di Negeri Piramida itu.
Namun pada 16 Agustus Munawar ditangkap saat memotret pergerakan kendaraan militer di Jalan Salah Salim dekat Lapangan Ramses.
Munawar dibawa ke suatu tempat yang tidak diketahui karena kepalanya ditutup, diinterogasi dan peralatan kerjanya dirampas.
"Ia dibebaskan hari itu juga," kata Dubes Dessouki.
"Itu karena hubungan baik Indonesia dengan Mesir. Memotret fasilitas militer menurut hukum dilarang dan pelanggarnya bisa diadili," katanya.
Munawar memang dibebaskan, namun 'memory card' kameranya diambil.
Sementara itu Prof.Ahmad Selim dari Universitas Kairo mengatakan Munawar sangat beruntung dibebaskan dan diperbolehkan tetap berada di Mesir menjalankan tugas kewartawanannya.
"Padahal secara hukum bisa saja dia dideportasi. Ini pasti karena hubungan baik Mesir-Indonesia," katanya.
Atas kasus penangkapan itu, Kusaeni menawarkan untuk memulangkan Munawar ke Tanah Air demi menjaga keselamatannya.
"Saya bilang ke Munawar bahwa tidak ada berita sebesar apapun yang seharga nyawa anda. Jika ada risiko terhadap keselamatan, anda bisa pulang pada penerbangan pertama," kata Kusaeni.
Tapi Munawar menolak pulang. Ia memilih bertahan di Kairo dan bertekad kalau terjadi hal terburuk ia akan menjadi WNI terakhir yang meninggalkan Mesir.
"Saya ini wartawan. Sudah menjadi risiko pekerjaan," kata Munawar. *
LKBN Antara minta jaminan keamanan wartawannya di Mesir
Kamis, 29 Agustus 2013 15:09 WIB 1861