Mukomuko (ANTARA) -
Penyuluh pertanian lapangan di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, secara swadaya membangun demplot untuk memberikan contoh tentang cara menanam tanaman padi kepada masyarakat petani di wilayah ini.
"Kami swadaya membangun demplot di lahan pribadi seluas 4.000 meter persegi, untuk memberikan contoh cara menanam padi yang baik kepada petani di wilayah ini," kata Kepala Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang, Kasmis Jaya Karma, di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan, penyuluh di BPP Kecamatan Lubuk Pinang secara swadaya membuat demplot untuk lebih meyakinkan masyarakat petani tentang cara menanam padi yang baik.
Karena mayoritas masyarakat petani di wilayah ini lebih percaya apabila ada buktinya dari pada sekedar teori dan sosialisasi tentang cara menanam padi yang baik salah satunya dengan sistem jajar legowo.
Ia mengatakan, berdasarkan ubinan produksi gabah kering panen di lahan percontohan tersebut bisa mencapai 9,3 ton per hektare, apabila dikonversikan di lahan seluas satu hektare.
Pihaknya selama ini menggunakan varietas mekongga untuk ditanami di lahan percontohan tanaman padi milik penyuluh pertanian lapangan di wilayah ini.
Penyuluh pertanian lapangan di BPP sejak beberapa tahun ini membangun demplot di lahan pribadinya, dan kegiatan penanaman padi di demplot ini dicontoh oleh petani di wilayah ini.
Menurutnya, sudah banyak masyarakat petani di wilayah ini yang belajar tentang cara menanam padi yang baik dengan hasil produksi gabah kering panen yang maksimal.
Bahkan sekitar 80 persen dari seluas 2.000 hektare lahan persawahan di Kecamatan Lubuk Pinang ini menerapkan sistem jajar legowo untuk mendapatkan hasil produksi gabah kering di atas enam ton per hektare.
Ia berharap, lahan percontohan tanaman padi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat petani di wilayah ini dan petani yang tersebar di Kabupaten Mukomuko.