Bengkulu (Antara) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu menggelar rapat koordinasi untuk validasi data peserta Ujian Nasional 2014, Jumat.
"Rapat koordinasi ini untuk validasi data siswa peserta UN 2014 dari 10 kabuoaten dan kota," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Syafrudin AB, Jumat.
Ia mengatakan ada dua poin penting yang dibahas, yakni UN yang berhubungan langsung dengan siswa, sekolah, dan tenaga pendidik dan target hasil UN serta validasi data peserta UN 2014.
Menurutnya, pada 2012 tingkat kelulusan di Bengkulu untuk tingkat SMA menduduki peringkat tiga nasional, menuruun menjadi peringkat 23 pada 2013.
Sedangkan untuk SMP pada 2012 menempati posisi 12 nasional, turun ke peringkat 33 nasional pada 2013.
"Maka perlu kami lakukan evaluasi mengapa prestasi bisa anjlok dan bagaimana mengatasi persoalan yang sedikit banyak mempengaruhi citra daerah ini," ujarnya.
Kondisi tersebut merupakan kemunduran bagi dunia pendidikan Bengkulu dan akan dibahas faktor-faktor penyebabnya dan langkah-langkah penanggulangannya.
"Kami sudah kerap mekomendasikan dinas pendidikan kabupaten dan kota untuk meningkatkan prestasi tanpa mengabaikan kredibilitas sebab kejujuran menjadi nilai yang sangat berharga," tambahnya.
Sementara terkait validasi data peserta UN, Syafrudin mengatakan sistem yang digunakan Dispendik masih standar yakni masih terkait data rombongan belajar, jumlah murid yang harus segera dilaporkan sebab data harus masuk ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional.
Dikatakannya pada UN 2014 kerumitan soal diperkirakan akan meningkat menjadi 10 persen.
Untuk menciptakan penyelenggaraan UN menjadi baik dan kredibel, yakni menjaga tingkat keamanan soal dan kerahasiaannya agar tidak terjadi kebocoran soal UN ke publik.
"Sebab tahun 2014 tingkat kerumitan soal diperkirakan mencapai 10 persen," katanya.
Staf Gubernur Bidang Kemasyarakat dan SDM Kurnadi Sahab yang hadir dalam rakor itu mengimbau masyarakat untuk tidak lagi memperdebat keberadaan UN yang saat ini sudah dihapuskan untuk SD.
"UN menjadi kontrol kualitas pendidikan, tapi terus diperdebatkan. Kami berhrap UN bisa berjalan baik dan jujur sebab kisruh UN selalu hangat," katanya.
Disdikbud Bengkulu validasi peserta UN 2014
Jumat, 29 November 2013 15:15 WIB 1244