Bengkulu (Antara) - Kepolisian Daerah Bengkulu bersama dengan personel TNI meningkatkan latihan atau simulasi untuk pengamanan Pemilu 2014 di daerah itu, Sabtu.
"Simulasi pengamanan pemilu terus ditingkatkan dengan lokasi simulasi di beberapa titik, termasuk Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu," kata Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Tatang Soemantri, Sabtu.
Ia mengatakan lewat simulasi pengamanan pemilu itu segala kemungkinan sudah diantisipasi sejak dini dan jenis ancaman juga teridentifikasi.
Dalam simulasi yang digelar anggota polisi, TNI dan Satpol PP, ancaman bom dan teror terhadap Sekretariat KPU juga menjadi materi simulasi.
"Terutama unjuk rasa massa pendukung salah satu calon legislatif atau partai politik sudah kami simulasikan penanganannya," ujarnya.
Simulasi pengamanan pemilu selama dua hari digelar di depan Makorem 041/Gamas, Bengkulu.
Kapolda mengatakan simulasi yang digelar dibuat seolah-olah benar, sehingga saat terjadi kekacauan, personel sudah bisa mengambil langkah pencegahan.
Dalam simulasi tersebut, personel gabungan melakukan penghadangan terhadap amukan massa yang ingin mengganggu proses pendistribusian surat suara dari kabupaten dan kota ke KPU Provinsi Bengkulu.
Aparat gabungan juga melakukan simulasi pengamanan terhadap ratusan orang yang melakukan demonstrasi lantaran tidak terima hasil perhitungan suara.
Mendapat hadangan dari aparat gabungan, massa tampak beringas, akibatnya baku hantam tak terelakkan.