Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan pelayanan terbaik kepada korban yang dirawat di rumah sakit karena kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).
“Saya meminta Menteri Kesehatan (Menkes) dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Jokowi juga memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraan pertandingan tersebut.
Baca juga: Tragedi pascapertandingan Arema FC vs Persebaya, 127 orang meninggal dunia
Baca juga: Polri: Tim bekerja usut tragedi Kanjuruhan
Secara khusus, Jokowi meminta Kapolri untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan yang berdasarkan data saat ini telah menewaskan 129 orang tersebut.
“Untuk itu, saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” kata Jokowi.
Presiden menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan. Dia sangat menyesalkan terjadinya kericuhan setelah pertandingan Liga 1 antara Arema dan Persebaya. Dia juga berharap tragedi tersebut adalah yang terakhir kali dalam era sepak bola di Tanah Air.
“Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa harus terus kita jaga bersama,” kata Presiden.
Baca juga: Polri: Tim bekerja usut tragedi Kanjuruhan