Tim asuhan Dedy Winata itu menang telak atas tim tuan rumah 3-0 (25-10, 25-9, 25-11) dalam laga yang berlangsung di Elephant Hall, Morodok Techo, Phnom Penh, Kamboja, Rabu pagi.
"Saya (bulan) Januari sampai Maret cuti lahiran. April saya balik (pelatnas) dan meninggalkan anak saya yang baru berumur satu bulan sampai sekarang, dan Alhamdulillah hasilnya luar biasa," ungkap Annisa sembari menahan haru, Rabu.
"Saya (bulan) Januari sampai Maret cuti lahiran. April saya balik (pelatnas) dan meninggalkan anak saya yang baru berumur satu bulan sampai sekarang, dan Alhamdulillah hasilnya luar biasa," ungkap Annisa sembari menahan haru, Rabu.
Kebahagiaan tak dirasakan Annisa seorang diri, tapi juga oleh rekan-rekan lainnya yang dia pimpin selama pertandingan.
"Alhamdulillah perjuangan keras teman-teman dan selama ini latihan keras terbayarkan lunas dengan medali emas," ucapnya.
Bagi atlet asal Bandung itu, medali emas merupakan hadiah yang setimpal dengan pengorbanan yang dia lakukan sejak meninggalkan keluarga, termasuk sang anak yang baru dilahirkan pada 15 Februari 2023.
Annisa harus meninggalkan putrinya yang diberi nama Devanya Berenice Subiyantoro untuk membela tim voli duduk Indonesia pada ajang ASEAN Para Games 2023.
"Kebetulan saya kemarin ikut tes November dan Desember," katanya.
Bahkan atlet kelahiran 17 Juli 1990 itu tetap berlatih di Pelatnas saat kandungan memasuki usia tujuh sampai delapan bulan.
Secara khusus, dirinya juga memuji penampilan seluruh pemain dari pertandingan pertama hingga terakhir yang dinilainya menunjukkan peningkatan. Bahkan sejak persiapan delapan bulan lalu, permainan tim voli duduk Indonesia disebutnya terus meningkat.
"Saya selalu berpesan ke teman-teman sebelum pertandingan, jaga kekompakan dan jangan saling menyalahkan di lapangan," ujarnya.
Raihan medali emas ini juga membuat tim Indonesia mempertahankan prestasi pada cabang olahraga voli duduk, setelah pada APG edisi tahun lalu di Solo juga meraih medali emas.
Update Berita Antara Bengkulu di Google News