Meulaboh, Aceh (ANTARA) - Aktivis lingkungan dari Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) menyebutkan kasus tumpahan ratusan ton batu bara yang selama ini terjadi di Laut Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh merupakan pencemaran terhadap lingkungan dan termasuk berbahaya.
“Peristiwa batu bara jatuh ke laut ini tidak ringan dampaknya,” kata Kepala Divisi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup ICEL, Fajri Fadilah yang dihubungi ANTARA dari Banda Aceh, Kamis.
Ia mengatakan, kandungan senyawa yang terdapat di batu bara yang jatuh ke laut di Kabupaten Aceh Barat, dikhawatirkan dapat berinteraksi dengan senyawa yang ada di lingkungan laut.
Adapun senyawa yang terkandung di dalam batu bara yang dapat berinteraksi dengan lingkungan di laut di antaranya seperti merkuri yang mengandung logam berat.
Fajri mengatakan kandungan merkuri yang berada di batu bara ketika jatuh ke laut, maka dapat berpotensi melepaskan logam berat, sehingga berdampak terhadap kehidupan biota di laut.
Selain itu, kandungan logam berat yang berasal dari merkuri di batu bara juga dapat berdampak terhadap kesehatan manusia.
Karena apabila ikan di laut sudah terkontaminasi dengan logam berat, kata dia, maka seseorang yang mengkonsumsi ikan di laut yang sudah tercemar kandungan merkuri dari tumpahan batu bara, maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti menyerang saraf dan berbagai dampak buruk bagi kesehatan manusia.
Sedangkan dampak terhadap anak-anak, kata dia, yaitu dapat mempengaruhi kecerdasan atau IQ anak-anak, serta dampak kesehatan yang berbahaya lainnya.
Tidak Bisa Selesai
Fajri Fadilah menambahkan saat ini pihaknya belum mengetahui bagaimana standarisasi penyelesaian kasus tumpahan batu bara ke laut seperti yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat selama ini.
Tumpahan batu bara di laut berbahaya bagi lingkungan
Kamis, 8 Juni 2023 21:33 WIB 2957