Mereka mengemukakan parasocial relationship sebagai hubungan imaginatif sepihak dari penggemar atau pengguna media dengan figur media atau persona media, seperti selebritas maupun figur fiksi. Konsep tersebut muncul kala keduanya meneliti interaksi penonton media massa yang menganggap diri mereka memiliki hubungan dengan sosok yang mereka lihat di media.
Hubungan parasosial yang terbentuk tidak sebatas pertemanan, melainkan bisa mengarah ke hubungan romantis. Sebenarnya hubungan imajiner satu arah itu bisa terbentuk kepada siapa pun, tetapi lebih sering dengan selebritas atau idola.
Kemudian di tahun 2006, David Giles dan John Maltby dari Departemen Psikologi Universitas Winchester, merinci parasosial (CWS) dalam tiga tahapan:
1. Hiburan sosial. Merupakan tingkatan paling umum, yang dimulai dari ketertarikan kepada figur publik. Pada tahap ini, penggemar mulai menggali informasi lebih lanjut tentang idolanya. Mereka juga akan mengoleksi segala cenderamata yang berkaitan dengan sang idola. Berikutnya akan mencari teman sesama penggemar.
Baca juga: Polisi tangkap artis Bobby Joseph usai pakai tembakau sintetis
Baca juga: Berdayakan masyarakat peduli mangrove rambai
2. Intense Personal. Ketika rasa suka pada idola berkembang tidak hanya suka karena fisik atau karyanya, tetapi hafal biodata hingga gemar membeli produk yang diiklankan sang idola. Ketika ada yang berkomentar miring mengenai sang idola, dia bakal langsung pasang badan.
3. Borderline Pathological. Yang ini CWS tingkat tinggi, pengidapnya memiliki pemikiran dan fantasi ekstrem tentang selebritas yang dipujanya. Para peneliti menemukan bahwa tingkatan borderline pathological pada CWS dikaitkan dengan beberapa sifat negatif, seperti impulsif, egosentris, hingga antisosial.
Sementara istilah CWS, pada Psychology Today, digambarkan sebagai kelainan mental berupa obsesi-adiktif seseorang terhadap kehidupan personal selebritas.
Imajinatif satu arah
Adakah jenis hubungan yang lebih unik (baca: aneh) dari parasosial, hubungan bersifat imajiner dan satu arah pula? Nyatanya, pengidapnya sangatlah banyak. Memang belum ada riset yang menyempatkan menghitung jumlah penyandang CWS, tapi setidaknya dapat terlihat dari kegilaan tingkah penggemar yang menempuh segala cara untuk mendatangi konser atau acara jumpa fans para selebritas, utamanya dari Korea Selatan, pun berbagai negara dan tak terkecuali artis Tanah Air.