Rejanglebong (Antara) - Kepala SMAN 1 Curup Selatan, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu Riskan
Effendi mengatakan untuk menghindari adanya aksi corat-coret seragam
pihaknya mewajibkan pelajar ke sekolah saat menerima pembagian surat tanda
kelulusan dengan menggunakan busana muslim.
Selai itu, merazia tas dan
boks atau kotak pada sepeda motor milik siswanya guna memastikan tidak ada pelajar yang
membawa baju putih atau seragam.
"Tindakan ini kami lakukan untuk mengantisipasi adanya perayaan yang
berlebihan dari pelajar yang dinyatakan lulus sekolah, selain itu
seragam sekolah mereka ini masih bisa dipakai untuk adik-adiknya atau
orang lain. Pelajar yang kedapatan membawa seragam sekolah untuk
dicorat-coret maka saya tidak akan menandatangani STTB mereka,"
ujarnya.
Hindari coret baju, siswa ke sekolah berbusana muslim
Jumat, 15 Mei 2015 18:18 WIB 2039