Rejanglebong (Antara) - Kepala SMAN 1 Curup Selatan, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu Riskan Effendi mengatakan untuk menghindari adanya aksi corat-coret seragam pihaknya mewajibkan pelajar ke sekolah saat menerima pembagian surat tanda kelulusan dengan menggunakan busana muslim.
Selai itu, merazia tas dan boks atau kotak pada sepeda motor milik siswanya guna memastikan tidak ada pelajar yang membawa baju putih atau seragam.
"Tindakan ini kami lakukan untuk mengantisipasi adanya perayaan yang berlebihan dari pelajar yang dinyatakan lulus sekolah, selain itu seragam sekolah mereka ini masih bisa dipakai untuk adik-adiknya atau orang lain. Pelajar yang kedapatan membawa seragam sekolah untuk dicorat-coret maka saya tidak akan menandatangani STTB mereka," ujarnya.