Kemudian 130 warga di Kota Bengkulu masuk dalam DTKS, sehingga sejak Januari hingga 19 September 2023 sebanyak 151.981 warga Kota Bengkulu yang tercatat dalam DTKS.
"Berdasarkan SK 19 September 2023 ada 554 keluarga yang kita hapus dari DTKS Kota Bengkulu namun juga terdapat penambahan 130 keluarga," kata Kepala Dinsos Kota Bengkulu Sahat Situmorang di Bengkulu, Senin.
Dengan adanya penghapusan tersebut, pihaknya bersama dengan Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Bengkulu terus melakukan pemutakhiran data terkait penerima bantuan sosial (bansos).
Jelas Sahat, penghapusan 554 keluarga dari DTKS karena mereka telah memiliki penghasilan di atas upah minimum kabupaten atau kota (UMK) atau telah berpenghasilan di atas Rp2,4 juta per bulan ataupun yang berstatus ASN.
Sebelumnya, sejak Januari hingga Agustus 2023, sebanyak 5.728 warga telah dihapus atau dikeluarkan dari DTKS.
Adanya penghapusan tersebut telah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah sesuai dengan domisili Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdaftar sebagai penerima bansos untuk segera dilakukan perbaikan.
Dengan berkurangnya DTKS, ujar dia, dapat mengurangi beban negara, selain itu, Kota Bengkulu juga bisa lagi diklaim sebagai kota penyumbang angka kemiskinan terbanyak di provinsi.
"Jadi ternyata pencairan bansos yang tidak tepat sasaran sebesar Rp140 miliar per bulan dan Kemensos sejak awal bulan tahun sudah mengirim surat perihal ASN dan pensiunan yang masuk DTKS harus wajib mengembalikan dana bansos yang pernah diterima," sebut Sahat.
Sementara itu, Koordinator PKH Kota Bengkulu Piriadi, menerangkan, memang ada ditemukan ASN yang masih menerima bansos, namun sebelum menjadi ASN.
"Memang ada juga ASN yang kita temukan masuk DTKS. Seperti salah satunya ASN di Kecamatan Singaran Pati. Dia baru lulus CPNS, sudah kita keluarkan dari DTKS," sebutnya.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News