Menjaga hidup tetap berkualitas di masa menopause
Rabu, 18 Oktober 2023 20:58 WIB 2153
Yeni yang juga ambasador dan anggota senior dari European Society of Aesthetic Gynecology (ESAG) Indonesia mengingatkan wanita agar tidak menganggap remeh keluhan.
Terutama yang mengalami gejala kecemasan berlebihan, itu bisa jatuh pada keadaan depresi bila tidak diobati segera. Pada tahap depresi, pengobatan akan lebih lama dan lebih banyak lagi yang perlu dilakukan.
Di sisi lain, wanita di masa menopause juga membutuhkan dukungan dari keluarga, seperti suami dan anak-anaknya. Suami dan anak-anak harus memahami dan memaklumi saat istri atau ibu sudah mulai cerewet, banyak komplain, bila sudah memasuki usia menjelang menopause.
Cukup banyak terjadi perceraian saat wanita berada pada usia menjelang menopause, sementara suaminya mengalami andropause dengan gejala yang sama.
Suami mulai jarang berhubungan intim karena mengalami andropause, sementara hasrat seksual istri juga mulai rendah. Lantas, muncul curiga, terjadi keributan yang seharusnya tidak terjadi. Kondisi ini tidak akan terjadi bila keduanya saling memahami kondisi satu sama lain.
Penulis buku "The Ripple Efffect: How Better Sex Can Lead to a Better Life" Gail Saltz, MD, mengakui banyak pria merasa tidak nyaman membicarakan menopause. Tetapi, kata dia, cobalah membicarakan cara-cara yang dapat dilakukan untuk membantu meringankan gejalanya sebagai sebuah tim.
Tanyakan bagaimana individu dapat meredakan stres masing-masing dan pertahankan romansa. Seorang wanita masih ingin merasa diinginkan dan dihargai selama ini. Oleh karena itu, jangan menghindari keintiman dan terimalah selama pasangan merasa nyaman.
"Makan malam romantis atau berpegangan tangan saat berjalan-jalan bisa membuat perbedaan besar dalam pandangannya terhadap dirinya dan Anda berdua sebagai pasangan," demikian pesan Saltz.