"Aktivitas masyarakat, memang setiap hari lebih banyak berada di seberang jembatan ini. Usaha perkebunan terutama sawit, dan adanya jembatan ini dirasakan betul oleh masyarakat karena memperpendek jarak tempuh dalam kegiatan usaha," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Minggu.
Rohidin menjelaskan jembatan tersebut menjadi penghubung Kecamatan Pino Raya ke Kecamatan Pino Masat Kabupaten Bengkulu Selatan yang termasuk kawasan penghubung sentra produksi sawit.
Menurut Rohidin, sebelumnya warga harus memutar dulu ketika mengangkut hasil kebun dalam jumlah banyak.
Dengan adanya jembatan tersebut, lanjut dia, warga mendapat kemudahan, waktu pengangkutan komoditas yang efisien serta rendah biaya distribusi yang harus dikeluarkan.
Dengan adanya jembatan tersebut, lanjut dia, warga mendapat kemudahan, waktu pengangkutan komoditas yang efisien serta rendah biaya distribusi yang harus dikeluarkan.
"Jaga dan pelihara bersama jembatan ini, terutama sampah jangan menumpuk di sekitar jembatan karena jembatan dapat cepat berkarat, dan jika ada baut atau besi yang kurang kuat harus segera diperbaiki jangan sampai sudah copot, sudah berkarat baru ditangani hal tersebut menimbulkan biaya dan risiko lebih tinggi," ucapnya.
Kepala Desa Suka Bandung Riplan Junaidi mengatakan selama ini warga kesulitan dalam mengangkut hasil kebun, khususnya sawit. Tanpa jembatan tersebut, menurut dia, cukup memakan waktu untuk pendistribusian hasil bumi.
"Selama ini masyarakat kesulitan membawa hasil kebun (tandan sawit), dengan adanya jembatan akan lebih cepat, warga bisa mengangkut hasil kebun menggunakan sepeda motor," kata dia.
Seorang warga Desa Suka Bandung, Rusdi (55) menyampaikan dengan adanya jembatan itu memudahkan warga mengangkut hasil kebun berupa sawit dan padi.
"Sebelumnya warga menggunakan rakit bambu untuk melintasi sungai ini dalam mengangkut hasil kebun. Alhamdulillah saat ini jembatan sudah ada, jadi ini membantu aktivitas warga," ujarnya.