Dibantu Pegadaian, kini anggota Slankers bisa bikin pupuk sendiri
Rabu, 6 Desember 2023 9:32 WIB 1191
![Dibantu Pegadaian, kini anggota Slankers bisa bikin pupuk sendiri](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2023/12/05/IMG_2184-1.jpg)
PT Pegadaian menggandeng Slankers dalam program pembuatan pupuk organik. ANTARA/HO-Pegadaian
Peserta diminta untuk mengumpulkan bahan dari sekitar lingkungan berupa gulma, rumput liar, sebagai media tanam penyubur tanah. Sementara untuk pupuk cair terdapat dua pola pelatihan, yakni membuat eco enzim atau enzimatik yakni sebuah cairan untuk menyuburkan dari sisi tanaman juga terhadap lingkungan tanaman, kedua yaitu membuat bakteri fotosintesis.
Usai pelatihan, para peserta tak serta merata dilepas begitu saja. Pendampingan terus dilakukan hingga empat bulan usai pelatihan berlangsung sehingga para Slankers mampu menghasilkan pupuk dan menyiapkan pupuk yang sudah siap pakai .
Pegadaian pun turut menghadirkan demo plot pertanian agar dapat mengamati hasil pupuk yang dihasilkan termasuk perkembangan tanaman.
Ke depan, hasil pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kemandirian para petani, pegiat tanaman untuk memproduksi pupuk organik sendiri dari potensi yang ada di sekitar lingkungan masing-masing.
Adapun sebelumnya Pegadaian telah menggelar pelatihan serupa sebanyak 8 kali, sehingga pelatihan bersama Slankers merupakan pelatihan ke sembilan kalinya yang telah digelar selama ini.
Secercah harapan
Bukan hanya sekedar memberikan pelatihan lantas dibiarkan begitu saja, cita-cita lain yang ingin dicapai Pegadaian yakni para peserta mampu memproduksi pupuk organik sehingga dapat menekan jumlah anggaran yang digelontorkan untuk operasional pertanian.
“Secara sederhana tujuan kita itu agar mereka pertama tentunya bisa mendapatkan pupuk lebih mudah karena memproduksi bahan dari sekitar mereka serta menghemat pupuk yang mereka beli,” ujar Executive Vice President Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian Rully Yusuf.
Selain itu, turut diharapkan ilmu yang didapat dapat disebarkan ke masyarakat secara luas sehingga pembuatan pupuk organik yang ramah lingkungan semakin menggelora dan meluas di kalangan masyarakat pada umumnya.
Sementara itu, salah satu pentolan komunitas Slankerspreneur yakni Wandy, juga menuturkan, hingga kini para peserta aktif melaporkan hasil produksi dan kegiatan pembuatan pupuk organik dari daerah asal masing-masing melalui obrolan grup.
Baca juga: Berdayakan masyarakat peduli mangrove rambai
Dalam pelatihan yang juga terdapat tiga orang juara yang dianggap mengikuti pelatihan dengan baik. Ke depannya, para jawara ini diharapkan mampu menjadi mentor di sebuah kota tertentu, sehingga dapat membagikan ilmu yang didapat kepada kalangan luas.
Senada dengan Rully, Wandy turut mengakui bahwa pembuatan pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis tanaman ini mampu memangkas biaya operasional sebesar 60-70 persen.
"Jadi perbandingannya antara pupuk organik dan non organik itu hematnya sampai 60-70 persen," kata Wandy.
Sementara itu, di sisi lain, pihaknya kini tengah mengurus izin penelitian sehingga diharapkan melalui rumah humus yang difasilitasi Pegadaian di Ciawi mampu memproduksi pupuk massal.
Doa dan upaya tak mengkhianati hasil, cita-cita besar untuk menjaga kelestarian alam serta meningkatkan ketahanan pangan secara mandiri semoga saja terwujud, pelan namun pasti demi kesejahteraan pangan bagi anak cucu kelak.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News