Mukomuko (ANTARA) -
Ia berharap Sungai Air Hitam juga menjadi desa wisata buaya dan wisata perkebunan kelapa sawit. Usulan tersebut telah mendapat tanggapan positif dari Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi.
Bahkan, kata dia, desa tersebut diundang untuk studi banding ke wilayah yang telah memiliki penangkaran buaya tingkat nasional. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pariwisata di wilayah Sungai Air Hitam dan menghasilkan manfaat konservasi bagi keberlanjutan sumber daya buaya.
Kepala Bidang Pariwisata Disparpora Kabupaten Mukomuko Riskan mengatakan meskipun usulan tersebut telah diajukan, BKSDA belum mengirimkan surat persetujuan.
Ia menekankan pentingnya pelaksanaan proses usulan melalui dinas terkait atau minimal melampirkannya dalam usulan kepada pemerintah pusat yang ditandatangani oleh sekretaris daerah.
Terkait status lokasi sungai untuk penangkaran buaya, Riskan menjelaskan bahwa BKSDA belum mengkategorikan lokasi tersebut sebagai kawasan hutan. Oleh karena itu, usulan untuk penangkaran buaya dapat menjadi hasil kerja sama antara pemerintah desa dan BKSDA.
"Kalau kemarin kita bersaran kerja sama dengan BKSDA. Sampai sekarang mereka belum mengirim surat ke situ (BKSDA)," kata dia.