Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, tengah menyiapkan penanganan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir di daerah itu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi usai melakukan rapat penanggulangan bencana di Pemkab Rejang Lebong, Rabu, mengatakan cuaca ekstrem yang melanda wilayah itu sejak akhir Tahun 2023 lalu telah menyebabkan bencana alam berupa banjir dan tanah longsor.
"Dampak banjir yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong beberapa hari lalu setidaknya sudah ada tiga titik yang terdampak sehingga membutuhkan penanganan secepatnya," kata dia.
Dia menjelaskan, tiga titik lokasi bencana alam yang terjadi akibat hujan deras pada Senin malam (1/1) lalu dua diantaranya di Kecamatan Curup Utara dan satu lagi di Kecamatan Sindang Kelingi.
Infrastruktur yang terdampak banjir ini, kata dia, diantaranya adalah pangkal Jembatan Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara yang menghubungkan dengan Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup.
Sedangkan lokasi kedua ialah tanah longsor yang menimpa jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sindang Kelingi.
"Untuk lokasi di jalan nasional ini BPBD Rejang Lebong dan pihak kecamatan akan melakukan gotong-royong untuk membersihkan material longsor," terangnya.
Sementara itu untuk penanganan kerusakan Jembatan Desa Dusun Sawah menurut dia, akan menggunakan dana pemeliharaan jembatan yang ada di dinas PUPR setempat, dan akan dilakukan dalam waktu dekat sambil menunggu anggaran bantuan dari BNPB turun yang diusulkan sebesar Rp3,7 miliar.
"Masalahnya cukup komplek, permasalahan awal itu ada sedimen di tengah-tengah jembatan Desa Dusun Sawah ini sehingga air sungainya menggerus bibir jembatan dan menyebabkan longsor. Dari awal dulu sedimen ini harus diangkat tapi belum dilakukan," jelasnya.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Rejang Lebong Senin siang (1/1) sekitar pukul 14.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB telah menyebabkan Sungai Musi di Kecamatan Curup Utara meluap dan merusak areal pertanian dan jembatan, namun kejadian itu tidak memakan korban jiwa.