Ia menyebutkan bahwa untuk fasilitas kesehatan yang menerima alokasi alat kontrasepsi secara gratis dari pemerintah seperti rumah sakit, puskesmas, klinik dan lain-lain.
Kemudian, penyaluran bantuan tersebut dilakukan dengan sistem pendistribusian rutin disalurkan setiap dua bulan sekali pada bulan genap dan sistem darurat, artinya jika ketersediaan alat kontrasepsi tersebut di fasilitas kesehatan habis maka dapat mengajukan ke DP3AP2KB Kota Bengkulu dengan melampirkan surat.
Sementara itu, sejak Januari hingga Agustus 2024 pihaknya telah menyalurkan 9.789 alat kontrasepsi yang terdiri atas jenis 250 Intrauterine Device (IUD) alat kontrasepsi dalam rahim, 122 kotak kondom, 1.940 suntik, 7.200 butir jenis pil, serta 277 implan.
Kepala DP3AP2KB Kota Bengkulu Dewi Dharma menerangkan bahwa penyaluran alat kontrasepsi ke pasangan suami istri tersebut guna mewujudkan Kota Bengkulu keluarga yang sejahtera.
Untuk itu, DP3AP2KB bekerjasama dengan pihak terkait yang memiliki visi yang sama yaitu meningkatkan kualitas masyarakat dengan mengusung dua anak berkualitas dalam penyaluran ribuan alat kontrasepsi.
Dewi menjelaskan jika populasi terlalu tinggi maka kesejahteraan masyarakat rata-rata rendah, sebab dengan ekonomi menengah ke bawah itu memiliki anak lebih dari dua maka untuk pengeluaran pasti lebih tinggi.
"Jika anak hanya dua dan itu berkualitas maka tarap hidup masyarakat bisa lebih stabil, kita berfokus pada ekonomi menengah ke bawah saja, jika menegah ke atas mau berapa anak mereka masih akan sejahtera," terang dia.