Bengkulu (Antara) - Pelibatan masyarakat diyakini menjadi kunci keberhasilan konservasi dua bunga langka Rafflesia spp dan Amorphophallus spp yang tumbuh di wilayah Bengkulu.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Adi Susmianto di Bengkulu, Kamis mengatakan masyarakat memiliki peran strategis dalam perlindungan dan pemanfaatan dua bunga langka itu.
"Yang pasti masyarakat harus memahami fungsi dua bunga langka ini dan bagaimana bisa bermanfaat bagi mereka," katanya di Bengkulu.
Bila masyarakat sudah memahami dan merasakan manfaat atas keberadaan dua flora tersebut, maka mereka akan secara otomatis melindungi dan melestarikan bunga itu.
Karena itu, dalam Strategi Rencana Aksi Konservasi (SRAK) Nasional Rafflesia spp dan Amorphophallus spp yang diluncurkan oleh KLHk dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), masyarakat memiliki peran penting.
Susmianto mengatakan bahwa kerusakan kawasan hutan di Pulau Sumatera menjadi salah satu pemicu kepunahan sejumlah flora langka, termasuk jenis Rafflesia dan Amorphophallus.
Ia mengatakan berbagai aktivitas yang intens di dalam kawasan hutan menjadi ancaman utama untuk pelestarian puspa langka itu.
Apalagi dua bunga itu hanya dapat dikenali dan diketahui keberadaannya di satu kawasan tertentu bila dalam kondisi berbunga atau mekar.
"Ini membuat penyadaran dan pelibatan masyarakat sangat penting untuk perlindungan bunga ini," ucapnya.
Pemanfaatan dua bunga langka itu menurut dia dapat diarahkan ke ekowisata sebab bunga Rafflesia dan Amorphophallus memiliki keunikan yang dapat menarik para peneliti dan wisatawan.
Dalam dokumen SRAK Rafflesia dan Amorphophallus yang digelar di Bengkulu, ia mengatakan ada tiga aksi yang diharapkan mampu melestarikan Rafflesia dan Amorphophallus.
Tiga aksi tersebut yakni konservasi "insitu" atau pelestarian di habitat asli, konservasi "ekssitu" atau pelestarian di luar habitat serta serta penyadaran masyarakat atau "public awareness".
Bunga Rafflesia arnodii merupakan bunga terbesar di dunia. Kawasan hutan Bengkulu masih menyimpan empat jenis bunga rafflesia. Selain Rafflesia arnoldii, Rafflesia bengkuluensis, Rafflesia gadutensis dan Rafflesia hasselti.
Sementara jenis bunga Amorphophallus antara lain Amorphophallus gigas, Amorphophallus titanum, Amorphophallus variabilis dan Amorphophallus paeonifolius.***1***