Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia memprediksi angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan III tahun 2015 sekitar 5,4 persen secara tahunan.
Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu Christin Sidabutar di Bengkulu, Kamis, mengatakan pertumbuhan ekonomi Bengkulu tetap positif walau terkena dampak goncangan perekonomian global. "Pertumbuhan ekonomi kita masih bagus di tingkat nasional," kata dia.
Memang tiap tahun sebelum 2015, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu selalu berada pada angka 6-7 persen. Namun pada 2015, pertumbuhannya berada di angka lima persen, namun hal itu masih tergolong tinggi dibandingkan daerah lain.
"Kita selalu lebih tinggi di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional, dan tahun ini juga begitu," katanya.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Bengkulu saat ini, kata Christin, disebabkan oleh salah satu fondasi ekonomi Bengkulu terpengaruh perekonomian global.
"Bengkulu penghasil komoditas untuk diekspor. Saat ini harga komoditas tersebut sedang jatuh, sehingga sektor ekspor turut menurun," ucapnya.
Walau mengalami perlambatan, perekonomian daerah itu masih bisa bertahan di atas lima persen oleh karena ketersediaan kebutuhan pangan lokal.
"Dampak kekeringan oleh fenomena El Nino tidak terlalu berpengaruh. Petani tidak ada yang gagal panen sehingga kebutuhan lokal masih bisa dipenuhi," kata Christin.
Berbeda dengan kondisi di Pulau Jawa, banyak petani yang gagal panen. Hal itu menyebabkan kekurangan sediaan pangan yang memicu inflasi.
Inflasi tinggi membuat sektor konsumsi menjadi terganggu, dan berdampak besar pada melambatnya pertumbuhan ekonomi daerah karena pengaruh sektor konsumsi terhadap ekonomi lebih besar dibandingkan sektor ekspor.
Daerah lain yang mengalami inflasi tinggi membuat masyarakatnya melakukan prioritas terhadap belanja rumah tangga, dan mengeliminasi kebutuhan sekunder seperti kebutuhan rekreasi dan kuliner.
"Akibat sektor konsumsi melambat, pariwisata, perhotelan dan kuliner juga merasakan dampaknya," ujarnya. ***3***
BI prediksi ekonomi Bengkulu tumbuh 5,4 persen
Kamis, 1 Oktober 2015 14:33 WIB 972