Saat kebugaran tubuh turun maka dapat menyebabkan sejumlah penyakit datang seperti demam, flu dan lainnya.
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2024/03/12/thumb/Pembagian-Takjil-Kanji-Rumbi-Khas-Ramadhan-120324-Irp-2.jpg)
Maka dari itu, Joni menyarankan umat Islam yang berpuasa untuk lebih selektif dalam memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi yaitu dengan suhu hangat agar tetap fit dan tubuh tidak mudah drop.
Hal yang tidak kalah penting di tengah cuaca yang sering berubah-ubah saat bulan Ramadhan tahun ini, ialah istirahat cukup dan tidak begadang terlalu malam.
Baca juga: RSUD Rejang Lebong optimalkan pelayanan selama bulan Ramadhan
Baca juga: Pemkot Bengkulu bagikan 5.000 takjil gratis selama awal Ramadhan
Bagi para pekerja, ia menyebut golongan ini sebagai kalangan rentan terkena sakit saat puasa. Maka, mereka agar menggunakan masker apabila dalam pekerjaannya terus terpapar debu dan polusi.
Hal yang tidak kalah penting, Joni menyarankan umat Islam agar mengonsumsi makanan yang seimbang dan sehat serta menghindari makanan cepat saji. Selain itu, umat Islam agar dapat terus mengonsumsi air putih yang cukup agar metabolisme dan kekebalan tubuh dapat seimbang.
Adapun bagi mereka yang sudah terkena ISPA, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak panik karena penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya selama kurun kira-kira 7-14 hari. Hanya saja, dengan terkena sakit maka produktivitas dapat menurun.
"Jika memiliki gejala seperti demam disarankan minum obat penurun panas tapi disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat," sebut dia.
Baca juga: Ramadhan bulan merajut persatuan kesatuan usai Pemilu
Baca juga: Pertamina jamin kecukupan BBM-elpiji untuk Bengkulu di Ramadhan